Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEK Sanur dan Bali International Hospital, Terobosan Strategis Menuju Kemandirian Kesehatan dan Pusat Wisata Medis Kelas Dunia

KEK Sanurdan Bali International Hospital, Terobosan Strategis Menuju Kemandirian Kesehatan dan Pusat Wisata Medis Kelas Dunia


Buletindewata.id, Denpasar - Peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur Bali dan Bali International Hospital (BIH) menandai langkah monumental dalam transformasi sektor kesehatan dan pariwisata medis di Indonesia. Acara bersejarah ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Rabu sore, dalam suasana penuh optimisme terhadap masa depan kemandirian layanan kesehatan nasional dan potensi besar investasi yang menyertainya.

KEK Sanur Bali: Perpaduan Strategis Antara Pariwisata dan Layanan Medis Berkualitas

Terletak di kawasan strategis Sanur, Bali, KEK Sanur dirancang sebagai destinasi unggulan untuk wisata kesehatan bertaraf internasional. Inisiatif ini tidak hanya menciptakan magnet bagi wisatawan medis dari berbagai penjuru dunia, tetapi juga membuka peluang investasi luas yang berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan domestik.

Dengan keberadaan Bali International Hospital (BIH) sebagai jantung KEK Sanur, kawasan ini dilengkapi fasilitas medis canggih, infrastruktur bertaraf global, dan teknologi kedokteran terkini. Semua dirancang untuk menghadirkan pengalaman medis yang tidak hanya efektif secara klinis, namun juga nyaman dan menyenangkan bagi pasien, baik dari dalam maupun luar negeri.

Presiden Prabowo Resmikan KEK Sanur: Komitmen Pemerintah Terhadap Kesehatan Bangsa

Dalam peresmian tersebut, Presiden Prabowo meninjau langsung berbagai fasilitas yang ada di Bali International Hospital. Kehadiran rumah sakit ini menjadi simbol nyata kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk menghadirkan inovasi layanan kesehatan yang mampu bersaing secara global.

“Penting bagi Indonesia untuk memiliki pusat layanan kesehatan yang tidak hanya melayani masyarakat domestik, tapi juga menjadi destinasi utama wisatawan asing dalam mendapatkan pelayanan medis berkualitas. KEK Sanur menjawab kebutuhan itu,” ungkap Presiden.

Menteri Investasi Dorong Duplikasi Model KEK di Berbagai Daerah

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan bahwa pengembangan KEK Sanur merupakan pionir bagi inisiatif serupa di berbagai wilayah di Indonesia. Menurutnya, kolaborasi antara sektor publik dan swasta telah menciptakan sinergi yang kuat, membuka peluang baru untuk investasi di sektor kesehatan sekaligus meningkatkan kemandirian medis nasional.

“Kami optimis bahwa kehadiran rumah sakit berstandar internasional seperti ini tidak hanya akan menarik lebih banyak turis ke Bali, tetapi juga memicu pembangunan dan investasi serupa di daerah lain. Ini sangat penting untuk memperkuat kemandirian kita di bidang kesehatan,” ujar Rosan.


KEK Sanurdan Bali International Hospital, Terobosan Strategis Menuju Kemandirian Kesehatan dan Pusat Wisata Medis Kelas Dunia


Akses BPJS untuk Rakyat: Bukti Komitmen Pemerintah untuk Inklusivitas

Tak hanya menyasar wisatawan asing, Bali International Hospital juga dipastikan akan tetap membuka akses untuk masyarakat lokal melalui program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dengan begitu, fasilitas medis premium yang tersedia di kawasan ini tetap bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Yang paling penting, masyarakat Indonesia juga mendapat hak yang sama untuk menikmati layanan unggulan ini. Dengan skema BPJS, pasien lokal bisa merasakan pelayanan kelas dunia,” tegas Rosan.

Sejak pertama kali beroperasi, rumah sakit ini telah menarik lebih dari 1000 pengunjung, sebagian besar berasal dari luar negeri. Fakta ini menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap model wisata medis yang ditawarkan KEK Sanur.

KEK Sanur Bali Sebagai Model Percontohan Nasional

Kementerian Investasi dan Hilirisasi menargetkan agar keberhasilan KEK Sanur dapat dijadikan role model untuk pengembangan kawasan serupa di seluruh Nusantara. Dengan menggabungkan sektor pariwisata dan layanan kesehatan internasional, KEK Sanur membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi pemain utama dalam industri wisata medis dunia.

Melalui penguatan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, serta insentif bagi investor, pemerintah berharap agar banyak daerah di Indonesia yang mulai mengembangkan KEK serupa yang dapat menunjang sektor kesehatan dan ekonomi lokal sekaligus.

Dampak Ekonomi dan Transformasi Sosial

Tidak bisa disangkal, kehadiran KEK Sanur Bali memberikan efek domino positif dalam perekonomian lokal. Mulai dari penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas layanan publik, hingga pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitar kawasan. Selain itu, sinergi antara sektor kesehatan dan pariwisata membuka potensi besar dalam meningkatkan devisa negara dari sektor nonmigas.

Dengan arus wisatawan medis yang semakin tinggi, potensi ekspor jasa pelayanan kesehatan pun meningkat. Hal ini akan mendorong peningkatan produktivitas, mendorong inovasi layanan, dan memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia sebagai destinasi medis yang berkualitas dan terpercaya.


KEK Sanurdan Bali International Hospital, Terobosan Strategis Menuju Kemandirian Kesehatan dan Pusat Wisata Medis Kelas Dunia


Indonesia Menuju Kemandirian Kesehatan yang Berdaya Saing Global

KEK Sanur Bali dan Bali International Hospital adalah representasi dari visi besar bangsa dalam membangun kedaulatan sektor kesehatan. Kombinasi antara teknologi kedokteran mutakhir, sumber daya manusia profesional, dan tata kelola layanan yang efisien memberikan fondasi kuat bagi Indonesia untuk bersaing di pasar global.

Lebih dari sekadar fasilitas medis, KEK Sanur menjadi simbol kemandirian dan inovasi, menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia siap menjadi pemain utama dalam peta industri kesehatan internasional.(blt)

Posting Komentar untuk "KEK Sanur dan Bali International Hospital, Terobosan Strategis Menuju Kemandirian Kesehatan dan Pusat Wisata Medis Kelas Dunia"