TikTok Shop by Tokopedia Dorong Generasi Muda Bangun Bisnis Kedai Kopi Lewat Pelatihan Barista di Bali
Buletindewata.id, Badung - Di tengah meningkatnya tren minum kopi sebagai gaya hidup, bisnis kedai kopi kini menjadi salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikan. Tidak hanya di kota besar, bahkan di daerah wisata seperti Bali, minat masyarakat terhadap kopi terus meningkat pesat. Menariknya, budaya ngopi kini tak lagi eksklusif bagi kalangan tertentu, mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, hingga para digital nomad turut menikmati ritual harian ini di berbagai sudut coffee shop kekinian.
Namun, sebelum terjun ke dunia bisnis kopi, penting untuk memahami bahwa membuka kedai kopi memerlukan strategi yang matang dan pemahaman mendalam terhadap pasar. Hal ini disampaikan oleh Pelatih Barista dari Indonesia Coffee Academy (ICA). Agam Restu, dalam wawancara di Badung, Bali, pada 17 Juni lalu.
Menentukan Target Market: Fondasi Utama Usaha Coffee Shop
Menurut Agam, salah satu langkah terpenting sebelum membuka kedai kopi adalah menentukan target market yang jelas dan terukur. Pasalnya, tren saat ini menunjukkan bahwa banyak orang memilih coffee shop sebagai tempat kerja alternatif atau ruang berkumpul kreatif.
“Kalau targetnya anak muda atau pekerja remote, maka kita bukan hanya jualan kopi enak, tapi juga harus menyediakan tempat yang nyaman, internet cepat, dan suasana yang mendukung produktivitas,” jelas Agam. Hal ini akan mempengaruhi gaya interior, pemilihan menu, hingga cara pelayanan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Evolusi Tren Specialty Coffee: Dari Manual Brew hingga Milk Blend Eksklusif
Sejak tahun 2015, industri specialty coffee di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Di era 2020-an, metode manual brew menjadi sangat populer, dan konsumen pun semakin sadar akan kualitas dan keunikan rasa kopi. Kini, banyak kedai kopi yang mengembangkan milk blend khas mereka sendiri, yang menjadi ciri identitas unik dan daya tarik tersendiri bagi pelanggan.
“Dulu cukup dengan cappuccino standar. Tapi sekarang, coffee shop mulai berinovasi membuat resep milk blend-nya sendiri—jadi bukan cuma kopinya yang khas, tapi susunya pun punya karakteristik unik,” tambah Agam.
Pentingnya Strategi Bisnis yang Relevan
Agam menekankan bahwa kualitas produk dan pemahaman pasar saja tidak cukup untuk memenangkan persaingan. Diperlukan strategi bisnis yang efektif untuk menjangkau konsumen dan mempertahankan loyalitas mereka.
“Setiap target market memerlukan pendekatan yang berbeda. Strategi pemasaran digital, konsep branding, hingga promosi kreatif di media sosial harus disesuaikan dengan segmentasi konsumen yang dituju,” ungkapnya.
Bali Sebagai Pusat Tumbuhnya Coffee Culture yang Dinamis
Bali dinilai sebagai salah satu wilayah yang memiliki peluang besar dalam industri kopi, khususnya specialty coffee. Banyak kedai kopi di Pulau Dewata yang tak hanya berani tampil beda, tetapi juga aktif mengikuti berbagai kompetisi untuk meningkatkan kualitas dan reputasi mereka.
Tren kolaborasi juga semakin menonjol, di mana coffee shop saling bersinergi untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik bagi konsumen. “Sekarang zamannya kolaborasi, bukan lagi kompetisi. Coffee shop A bisa kerja sama dengan coffee shop B supaya sama-sama tumbuh,” ujar Agam.
Popularitas Kopi Bali dan Harga Ideal untuk Pasar Lokal
Kopi asal Bali, terutama jenis arabika, sangat diminati—terutama oleh konsumen dari luar daerah seperti Jakarta. Rasanya yang khas dengan nuansa buah menjadikannya favorit di kalangan penikmat kopi sejati. Oleh karena itu, banyak kedai kopi yang memilih menyajikan kopi arabika dalam beragam varian menu.
Dari segi harga, secangkir kopi idealnya berada di kisaran Rp20.000 hingga Rp30.000. Harga ini dianggap kompetitif dan masih terjangkau oleh mayoritas konsumen, terutama jika disandingkan dengan kualitas yang ditawarkan.
Mencetak Barista Unggul Lewat Program Pelatihan Kopi Intensif
Untuk mendukung ekosistem industri kopi lokal, Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia berkolaborasi dengan Indonesia Coffee Academy dalam program #SatuDalamKopi. Program ini menghadirkan pelatihan intensif di Politeknik Pariwisata Bali, ditujukan bagi mahasiswa dan dosen seni kuliner untuk mencetak barista berkualitas dan siap kerja.
Pelatihan ini mencakup materi seperti manual brew, latte art, hingga pengenalan karakteristik biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia. “Kami ingin peserta bukan hanya tahu cara menyeduh, tapi juga bisa memahami rasa dan menciptakan cita rasa khas yang sesuai dengan karakter bisnisnya,” kata Agam, yang juga merupakan Beverage Creator dari Anomali Group.
Dukungan Data dan Fakta: Potensi Besar Industri Kopi Indonesia
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memproduksi lebih dari 750.000 ton kopi pada tahun 2023, dengan Bali menyumbang sekitar 13.000 ton. Angka ini menunjukkan bahwa Bali memiliki peran penting sebagai daerah penghasil kopi berkualitas.
Menurut Vonny Susamto, Direktur Tokopedia dan TikTok E-commerce Indonesia, program pelatihan ini bertujuan untuk mempercepat transformasi digital sektor kopi dan mengembangkan talenta lokal yang kompeten. “Kami percaya, dengan membekali generasi muda melalui edukasi dan platform digital, UMKM kopi dapat menjangkau pasar lebih luas dan membangun bisnis yang berkelanjutan,” jelasnya.
Penutup: Kombinasi Strategi, Inovasi, dan Kolaborasi adalah Kunci
Kesuksesan dalam menjalankan bisnis kedai kopi tidak hanya bergantung pada kelezatan minuman yang disajikan. Diperlukan kombinasi dari strategi pemasaran yang kuat, inovasi produk yang berkelanjutan, serta kolaborasi antar pelaku industri. Dengan terus belajar, beradaptasi, dan mengedepankan kualitas, bisnis kopi di Indonesia—terutama di Bali—akan terus berkembang dan menjadi bagian penting dari budaya dan ekonomi lokal.
Posting Komentar untuk "TikTok Shop by Tokopedia Dorong Generasi Muda Bangun Bisnis Kedai Kopi Lewat Pelatihan Barista di Bali"