Badung Optimis Target Penurunan Angka Prevalensi Stunting 4,8% Tahun 2024 Tercapai
Buletindewata.id, Badung - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Badung akan melakukan pendekatan keluarga dengan 4 metode tepat, untuk penguatan dan percepatan penanganan stunting.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa usai membuka forum koordinasi percepatan penurunan stunting kabupaten/ kota tahun 2024, di Rumah Jabatan Wakil Bupati di Puspem Badung, Rabu, (24/4).
I Ketut Suiasa yang juga Ketua TPPS Badung, dalam memimpin rapat forum mendorong penguatan percepatan angka stunting melalui 4 metoda tepat, yaitu tepat sasaran, tepat perencanaan, tepat waktu dan tepat tempat.
Dari beragam metode yang dimiliki untuk penanganan stunting, TPPS Badung diarahkan untuk lebih mengutamakan melakukan pendekatan keluarga, dari pendekatan lainnya yang dinilai juga penting.
Melalui upaya ini diyakini Kabupaten Badung tidak hanya mampu menurungkan angka stunting, namun justru dapat melakukan percepatan penurunan stunting yang ditargetkan sebesar 4,8 di tahun 2024 ini.
"Mari kita bekerja bersama-sama dan saling terkoneksi dan saling mendukung dengan metode empat tepat, yaitu tepat sasaran, tepat perencanaan. Jika empat tepat ini dilaksanakan secara bersama-sama dengan saling memberikan kekuatan saya yakin dan percaya bahwa dalam menangani stunting ini kita tidak hanya menurunkan saja tetapi justru bisa melakukan percepatan,” ujarnya.
Sementara, Ketua Satgas Stunting Provinsi Bali, Made Ayu Witriasih menyampaikan, kegiatan forum koordinasi percepatan penurunan stunting di kabupeten/ kota tahun 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, penyelarasan serta mengevaluasi apakah program yang telah dilaksanakan sudah terintegrasi dan terkoordinasi secara bersama, kepada sasaran lokus yang telah ditetapkan pada rembug stunting di Kabupaten Badung.
Menurutnya, target penurunan stunting di Provinsi Bali yang harus dapat dicapai pada tahun 2024 sebesar 6,15 persen. Untuk dapat mencapai ini diperlukan upaya maksimal, dimana pemerintah daerah harus mampu memprioritaskan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran percepatan penurunan stunting.
"Di tahun 2024 sasaran ada dua yaitu super prioritas yang harus diutamakan yaitu ibu hamil dan bawah dua tahun (baduta), sedangkan yang menjadi sasaran prioritas adalah calon pengantin (catin)," pungkasnya.
Dilihat dari Studi Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Provinsi Bali telah berada di bawah rata - rata nasional yaitu sebesar 7,2 persen, yang menjadikan Bali sebagai satu - satunya provinsi terendah nasional dibawah 10. "Untuk hasil (SKI) tingkat kabupaten/ kota belum diumumkan karena masih menunggu rilis resmi dari kementerian kesehatan," imbuh Witriasih.
Rapat forum koordinasi percepatan penurunan stunting di Kabupeten Badung tahun 2024, turut dihadiri Kadis P2KBP3A Badung dr. Nyoman Gunarta, dan perangkat daerah terkait. (gus)
Posting Komentar untuk "Badung Optimis Target Penurunan Angka Prevalensi Stunting 4,8% Tahun 2024 Tercapai"