585 Karya Seni Ogoh - Ogoh se-Kabupaten Badung Dinilai Tim Juri Profesional
Buletindewata.id, Badung - Menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 yang jatuh pada 29 Maret 2025 mendatang, ratusan ogoh-ogoh di Kabupaten Badung telah dinilai oleh tim juri dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung.
Sebanyak 585 ogoh-ogoh yang merupakan hasil kreativitas sekaa teruna-teruni dan para yowana dari tujuh zona di enam kecamatan se-Kabupaten Badung telah dinilai oleh tim juri. Penilaian berlangsung dari tanggal 4 hingga 7 Maret 2025. Dari penilaian awal ini, tiga ogoh-ogoh terbaik dari masing-masing zona akan dipilih untuk kemudian dinilai kembali pada lomba tingkat kabupaten yang akan diadakan pada tanggal 15 dan 16 Maret 2025, di Balai Budaya Giri Nata Mandala.
Lomba ogoh - ogoh tingkat zona melibatkan penilaian tim juri, yang terdiri dari para pemerhati budaya, pakar seni dibidang ogoh-ogoh, termasuk perwakilan dari Listibia, Majelis Desa Adat, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Adi Adnyana, selaku koordinator tim penilai lomba ogoh-ogoh di Kabupaten Badung, menjelaskan bahwa secara umum ogoh-ogoh yang dibuat oleh para sekaa teruna telah memenuhi kriteria penilaian. "Seperti biasa yang kita nilai yaitu ide, konsep, kemudian sinopsis, bentuk garapan, kreativitas, dan inovasi, termasuk pemakaian bahan - bahan organik," ujarnya.
Menurutnya, bahan-bahan ramah lingkungan yang digunakan menjadi poin utama dalam penilaian kali ini. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk turut menjaga lingkungan dan mengkampanyekan kebersihan yang diimplementasikan lewat lomba ogoh-ogoh. Dengan mengusung konsep ramah lingkungan, diharapkan para peserta tidak hanya menunjukkan kreativitas seni, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi kelestarian alam.
"Yang terpenting itu adalah tidak menggunakan bahan - bahan yang tidak ramah lingkungan, seperti styrofoam, plastik yang harua dihindari. Tapi secara umum kita sudah lihat dan perhatikan sudah tidak ada yang menggunakan bahan bahan yang dilarang. Artinya apa yang kita gaungkan untuk kampanye kebersihan itu, juga sudah diimplememtasikan dalam pembuatan ogoh - ogoh," imbuhnya.
Selain penggunaan bahan ramah lingkungan, inovasi teknologi juga menjadi salah satu aspek yang mendapat perhatian dalam penilaian ogoh-ogoh. Beberapa peserta lomba menggunakan teknologi modern dalam pembuatan ogoh-ogoh, seperti penggunaan sistem mekanik untuk menggerakkan bagian-bagian tertentu dari patung atau penggunaan lampu LED untuk menambahkan efek cahaya.
Penggunaan teknologi ini tidak hanya menambah keindahan dan daya tarik ogoh-ogoh, tetapi juga menunjukkan kemampuan para sekaa teruna dalam memadukan seni tradisional dengan teknologi modern. Hal ini sejalan dengan semangat inovasi dan kreativitas yang diusung dalam lomba ogoh-ogoh tahun ini.
Sebelum penilaian lomba ogoh-ogoh dilaksanakan, Pemerintah Kabupaten Badung telah menggelontorkan dana bantuan sebesar Rp 14,5 miliar kepada sekaa teruna di seluruh Kabupaten Badung. Dana tersebut diberikan untuk mendorong kreativitas mereka dalam pembuatan ogoh-ogoh. Dengan adanya dana kreativitas ini, para sekaa teruna diharapkan dapat membuat ogoh-ogoh mereka sendiri dan turut melestarikan seni tradisi dan budaya Bali dalam rangka pelaksanaan Hari Suci Nyepi.
Ogoh-ogoh merupakan salah satu warisan budaya Bali yang sangat khas dan memiliki makna mendalam dalam perayaan Hari Suci Nyepi. Ogoh-ogoh adalah boneka atau patung raksasa yang biasanya menggambarkan butha kala, yaitu roh jahat atau kekuatan negatif dalam ajaran Hindu Bali. Patung-patung ini diarak keliling desa pada malam sebelum Nyepi, sebagai simbol pengusiran kekuatan jahat dan penyucian diri sebelum memasuki tahun baru Saka.
Sekaa teruna-teruni memainkan peran penting dalam pelestarian budaya Bali, terutama dalam pembuatan ogoh-ogoh. Mereka tidak hanya berperan sebagai kreator, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Melalui keterlibatan aktif mereka dalam lomba ogoh-ogoh, diharapkan generasi muda Bali dapat terus menjaga dan melestarikan seni tradisi serta budaya yang menjadi identitas mereka.
Selain itu, dengan adanya lomba ogoh-ogoh, sekaa teruna juga mendapatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan dan bakat seni mereka. Pengalaman ini sangat berharga dalam membentuk karakter dan kepribadian mereka, serta menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya Bali.
Lomba ogoh-ogoh yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas bagi para sekaa teruna-teruni, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam pelestarian seni tradisi dan budaya Bali. Dengan mengusung konsep ramah lingkungan dan inovasi teknologi, lomba ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus berkreasi dan melestarikan warisan budaya mereka.
Melalui penilaian yang ketat dan objektif, diharapkan ogoh-ogoh terbaik dapat terpilih dan menjadi inspirasi bagi semua peserta. Dengan semangat kebersamaan dan cinta terhadap budaya, mari kita sambut Hari Suci Nyepi dengan penuh makna dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.(blt)
Posting Komentar untuk "585 Karya Seni Ogoh - Ogoh se-Kabupaten Badung Dinilai Tim Juri Profesional"