Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balinale 2025 Tutup dan Umumkan Pemenang Festival Film Internasional Bali ke-18

Balinale 2025 Tutup dan Umumkan Pemenang Festival Film Internasional Bali ke-18


Buletindewata.id, Denpasar - Festival Film Internasional Bali (Balinale) kembali menghadirkan kemegahan industri film dengan penutupan acara yang spektakuler pada 7 Juni 2025. Acara ini menjadi momen bersejarah bagi komunitas perfilman di Indonesia, khususnya Bali, dengan berbagai penghargaan bergengsi yang diberikan kepada para sineas berbakat dari seluruh dunia.  

Penutupan Festival dengan Nuansa Tradisional

Acara penutupan Balinale 2025 digelar di sebuah bioskop terbuka tradisional Layar Tancap, menghadirkan pengalaman menonton yang unik bagi para tamu undangan dan masyarakat umum. Dipimpin langsung oleh Fadli Zon, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, acara ini menjadi ajang perayaan terhadap pencapaian industri film Indonesia. Festival ini juga dihadiri oleh berbagai sutradara ternama, aktor, pemimpin komunitas, dan pemangku kepentingan industri perfilman.  

Sebagai bagian dari acara penutupan, Balinale menghadirkan pemutaran dua film IMAX pertama di Bali yang diproduksi di Indonesia, yaitu Under the Sea karya Howard Hall (AS, Kanada) dan Born to Be Wild karya David Lickley (AS). Kehadiran film IMAX ini menjadi tonggak penting dalam memperluas pengalaman sinematik bagi para penikmat film di Indonesia.  


Balinale 2025 Tutup dan Umumkan Pemenang Festival Film Internasional Bali ke-18


Deretan Pemenang Festival Film Internasional Bali 2025

Salah satu momen paling ditunggu-tunggu adalah pengumuman pemenang dalam berbagai kategori kompetisi Balinale. Berikut daftar para pemenang yang berhasil membawa pulang penghargaan bergengsi:  

Dokumenter Pendek Terbaik: "AMAL / Hope" - Eros Zhao

Juri memberikan penghargaan kepada film AMAL / Hope atas kisah yang menggugah hati serta sinematografi yang mengesankan. Film ini membahas isu kemanusiaan dengan perspektif yang unik, mencerminkan bagaimana manusia dapat melampaui batasan-batasan yang memisahkan kita.  Disebutkan Secara Khusus:  A Lifelike FairytaleRinaldas Tomaševičius (Lituania)  

Film Narasi Pendek Terbaik: "The Boy with White Skin" - Simon Panay (Prancis)

Film ini memukau juri dengan pendekatan realisme yang mendalam serta sentuhan magis yang halus. Sinematografinya yang luar biasa serta alur cerita yang kuat menjadikan karya ini sebagai pemenang utama dalam kategori film pendek naratif. Disebutkan Secara Khusus: A Lifelike Fairytale Rinaldas Tomaševičius (Lituania)  

Film Animasi Pendek Terbaik: "Retirement Plan" - John Kelly (Irlandia)

Film ini berhasil menyampaikan emosi yang mendalam tanpa bergantung pada dialog, menjadikannya sebagai karya seni yang menyentuh hati dengan pesan tentang perjalanan penuaan dan refleksi diri. Disebutkan Secara Khusus: Crow, Starfish and Unicorn Xiaoxuan Han  

Film Dokumenter Panjang Terbaik: "Champions of the Golden Valley" - Ben Sturgulewski (AS)

Dokumenter ini menawarkan sudut pandang unik terhadap kehidupan di daerah terpencil Afghanistan, memperlihatkan semangat para pemain ski yang berjuang untuk mendapatkan pengakuan di tengah tantangan sosial dan ekonomi.  

Film Narasi Panjang Terbaik: "Seeking Haven for Mr Rambo" - Khaled Mansour

Film ini menawarkan eksplorasi mendalam mengenai kehidupan di Kairo serta perjuangan seorang pria dan persahabatannya dengan anjing kesayangannya. Sinematografi yang kuat serta narasi yang emosional menjadikannya sebagai pemenang utama dalam kategori ini.  

Penghargaan Khusus di Balinale 2025

Selain penghargaan utama, Balinale juga memberikan beberapa penghargaan khusus kepada sineas berbakat Indonesia:  

- Penghargaan Gary L. Hayes untuk Sutradara Film Indonesia yang Berkembang: Suintrah Aisyah Alma Almera (Indonesia)  

- Penghargaan Pilihan Komite: Ravens Mark Gill  

Para pemenang ditentukan oleh tim juri yang terdiri dari sineas dan profesional industri film dari berbagai negara, antara lain:  

- Matthieu Rytz (Kanada) – Pendongeng Visual  

- Donna Smith (Amerika Serikat) – Produser Eksekutif  

- Sam Buckland (Australia) – Direktur Pemrograman Australian Film Institute I AACTA  

- Agustini Rahayu (Indonesia) – Wakil Menteri Kreativitas Media, Kementerian Ekonomi Kreatif RI  

- Andibachtiar Yusuf (Indonesia) – Direktur  

- Dr. Lawrence Blair (Inggris Raya) – Sutradara dan Penulis  

- Nirartha Bas Diwangkara (Indonesia) – Sutradara dan Penulis  

- Joe Yaggi (Amerika Serikat) – Sutradara dan Produser  

Festival Film Internasional Bali tahun ini semakin memperluas pengaruhnya dalam hampir dua dekade menghadirkan sinema berkualitas ke Indonesia. Dengan pemutaran lebih dari 72 film dari 32 negara, Balinale 2025 menjadi pusat pertemuan bagi para pembuat film internasional.  

Beberapa film unggulan yang tayang di festival ini mencakup 8 film Dunia, 25 film Asia, dan 16 film Internasional, serta 23 film Indonesia yang menunjukkan keberagaman dan kreativitas sineas tanah air.  

Festival ini terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sinema independen serta mendorong lebih banyak talenta kreatif dari Indonesia untuk berkarya di kancah internasional. (blt)



Posting Komentar untuk "Balinale 2025 Tutup dan Umumkan Pemenang Festival Film Internasional Bali ke-18"