Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BMKG Bali Imbau Kewaspadaan Potensi Kekeringan Puncak Musim Kemarau Juli - Agustus 2024

BMKG Bali Imbau Kewaspadaan Potensi Kekeringan Puncak Musim Kemarau Juli - Agustus 2024


Buletindewata.id, Badung - Masyarakat diharapkan waspada terhadap potensi kekeringan yang dapat terjadi pada puncak Musim Kemarau, yang diperkirakan terjadi pada bulan Juli-Agustus 2024. Demikian Imbauan tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Bali di Badung, Jumat (22/3).

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Bali, Aminudin Al Roniri menyampaikan secara umum Awal Musim Kemarau (AMK) di wilayah Bali diprakirakan masuk bulan Maret yakni 5 Zona Musim atau ZOM atau sebanyak 25%, bulan April 8 ZOM atau sebanyak 40%, bulan Mei 4 ZOM atau sebanyak 20%, dan bulan Juni 3 ZOM atau sebanyak 15%.

Daerah yang diprakirakan memasuki Musim Kemarau paling awal yaitu pada bulan Maret diantaranya Kecamatan Gianyar, Sukawati, Denpasar Timur, Denpasar Barat, Mengwi, Kuta, Kuta Selatan, Banjarangkan, Klungkung, Dawan, Manggis, Buleleng, Kubutambahan, Sidemen, Bebandem, Selat, dan Nusa Penida. Daerah yang diprakirakan memasuki Musim Kemarau pada bulan April yaitu Kecamatan 

Karangasem, Melaya, Gerokgak, Seririt, Negara, Jembrana, Mendoyo, Pekutatan, Sebagian Sukasada, Tejakula, Kubu, Bangli, Kintamani, Rendang, Susut, Sebagian Kecamatan Sukawati, Selemadeg, Kerambitan, Tabanan, Abiansemal.

Wilayah yang selanjutnya diprakirakan memasuki Musim Kemarau pada bulan Mei diantaranya adalah Kecamatan Busungbiu, Abang, Penebel, Tampaksiring, Selemadeg Barat. Sedangkan wilayah yang diprakirakan terakhir memasuki Musim Kemarau pada bulan Juni diantaranya adalah Kecamatan Banjar, Sebagian Sukasada, Baturiti, Pupuan, Petang, Payangan.

Prakiraan Sifat hujan Musim Kemarau Tahun 2024 secara umum bersifat Normal 1 ZOM atau 5% dan Atas Normal 19 ZOM (95%). Masyarakat diharapkan waspada terhadap potensi kekeringan yang dapat terjadi pada puncak Musim Kemarau, yang diperkirakan terjadi pada bulan Juli-Agustus 2024.

"Masyarakat diharapkan waspada terhadap potensi kekeringan yang dapat terjadi pada puncak Musim Kemarau, yang diperkirakan terjadi pada bulan Juli-Agustus 2024," ujar Aminudin Al Roniri.

Pembaharuan data iklim di Provinsi Bali sudah dilakukan, dimana saat ini di BMKG Stasiun Klimatologi Bali sudah menggunakan data iklim terbaru dari Tahun 1991-2020. Dari data Normal baru tersebut muncul 20 kriteria Zona Musim yang baru, sedangkan dari data normal tahun 1981-2010 hanya terdapat 15 daerah Zona Musim di Bali. (rls)

Posting Komentar untuk "BMKG Bali Imbau Kewaspadaan Potensi Kekeringan Puncak Musim Kemarau Juli - Agustus 2024"