Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rakor Pemprov, Kota/Kabupaten se-Bali, Gubernur Wayan Koster Paparkan Program Super Prioritas Mendesak

 

Rakor Pemprov, Kota/Kabupaten se-Bali, Gubernur Wayan Koster Paparkan Program Super Prioritas Mendesak

Buletindewata.id, Badung - Pulau Bali, yang dikenal sebagai surga dunia dengan keindahan alam serta kebudayaannya yang kaya, kini tengah menghadapi sejumlah tantangan serius. Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan pentingnya langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintah Provinsi, Kota, dan Kabupaten se-Bali yang berlangsung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Kabupaten Badung, Rabu, 12 Maret 2025, Gubernur Koster memaparkan berbagai strategi progresif, termasuk "Program Super Prioritas Mendesak" (PSPM).  

Rakor yang dihadiri oleh kepala daerah, OPD, dan DPRD se-Bali ini mengusung tema besar, “Sinergitas Pembangunan Bali dalam Satu Kesatuan Wilayah: 1 Pulau, 1 Pola, dan 1 Tata Kelola Demi Nindihin Gumi Bali.” Dalam pertemuan tersebut, berbagai permasalahan utama yang dihadapi Bali di masa depan dibahas dengan mendalam:  

Sampah yang kian menumpuk menjadi tantangan lingkungan terbesar. Selain itu, alih fungsi lahan sawah yang terus meningkat turut menyebabkan kerusakan ekosistem dan mengancam keberlanjutan sumber daya air bersih.  

Dalam upaya percepatan menuntaskan masalah sampah di Pulau Bali, Wayan Koster menegaskan harus dilakukan sosialisasi dengan masif tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. 

Untuk itu, desa dan desa adat didorong memberlakukan Peraturan atau Pararem tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. "Bupati/walikota bertanggungjawab dalam menyukseskan pelaksanaan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai," ujar Koster.

Selain sampah, persoalan ketimpangan ekonomi antara wilayah Sarbagia (Denpasar, Badung, Gianyar) dengan luar Sarbagia semakin mencolok. Selain itu, kapasitas infrastruktur transportasi publik masih jauh dari memadai, yang berimbas pada peningkatan kemacetan.  

Bali juga dihadapkan pada meningkatnya kasus narkoba, prostitusi, komunitas asing eksklusif, dan penodaan tempat suci. Hal ini mengancam keaslian budaya Bali yang menjadi identitas kuat Pulau Dewata.  

Untuk menyelesaikan tantangan tersebut, Gubernur Wayan Koster memaparkan Pola Pembangunan Semesta Berencana dengan pendekatan pembangunan yang terpola, terpadu, dan terintegrasi. Pola ini dirancang untuk memuliakan alam, manusia, serta kebudayaan Bali melalui nilai-nilai ideologis, kultural, religius, dan nasionalis.  

Sebagai bagian dari Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Gubernur Koster menyampaikan berbagai program prioritas 2025 - 2030 yang meliputi:  Bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni, dan Budaya, Bidang Kesehatan, Pendidikan, dan Ketenagakerjaan, Bidang Ekonomi Kerthi Bali, Bidang Infrastruktur dan Transportasi, Bidang Bali Pulau Digital, Bidang lingkungan, kehutanan, dan energi, dan Bidang keamanan Bali.

Selain itu, untuk memastikan pelaksanaan program berjalan efektif, tim khusus telah dibentuk, termasuk Tim Percepatan Pelaksanaan Program 2025–2030 dan Tim Penyusunan Regulasi.  

^Titiang mengajak kita semua bekerja dengan cepat, pro-aktif, kreatif, inovatif, dan selalu bersinergi, solid bergerak bersama menyelenggarakan pembangunan Bali dalam satu kesatuan wilayah: 1 pulau, 1 pola, dan 1 tata kelola demi nindihin gumi Bali, " pungkas Wayan Koster.

Gubernur Bali Wayan Koster juga menegaskan bahwa keberhasilan program-program ini memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan semangat kebersamaan, Bali diharapkan mampu menyongsong era baru yang lebih harmonis, berkelanjutan, dan berintegritas. (blt)

Posting Komentar untuk "Rakor Pemprov, Kota/Kabupaten se-Bali, Gubernur Wayan Koster Paparkan Program Super Prioritas Mendesak"