BBTF 2025 DiBuka Menpar Widiyanti, Rajut Keindahan Alam dan Warisan Budaya Indonesia untuk Dunia
Buletindewata.id, Badung - Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 kembali digelar dengan semangat yang lebih besar, mengusung tema "Preserving Green Nature and Cultural Heritage for the World." Acara ini diselenggarakan di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali pada 11 hingga 13 Juni 2025. Seiring dengan keberlanjutan dan inovasi dalam industri pariwisata, BBTF menjadi pelaku wisata untuk memperkuat jaringan bisnis, memperkenalkan destinasi unggulan, serta memastikan pertumbuhan wisata yang selaras dengan alam dan budaya.
Selain sesi utama pameran, para buyer juga berkesempatan mengikuti post-tour ke berbagai destinasi wisata di Bali dan wilayah sekitarnya. Ini menjadi kesempatan emas untuk mengeksplorasi langsung pesona budaya, keindahan alam, serta kemajuan ekowisata yang terus berkembang.
BBTF 2025: Lebih dari Sekadar Acara Pariwisata
Tahun ini menandai tahun ke-11bagi DPD ASITA Bali dalam penyelenggaraan BBTF. Dengan perjalanan panjang sejak pertama kali digelar, BBTF telah membuktikan diri sebagai bukan sekadar acara tahunan, tetapi sebagai strategi inovatif yang memastikan industri pariwisata tetap tumbuh dengan harmonisasi alam dan budaya.
Ketua DPD ASITA Bali sekaligus Ketua Penyelenggara BBTF 2025,I Putu Winastra, mengatakan BBTF telah berkembang pesat dan terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dirinya berharap dukungan yang lebih besar dari Kementerian Pariwisata agar destinasi wisata yang ditampilkan semakin beragam.
"Bali and Beyond Travel Fair ini dari tahun pertama sampai saat ini selalu berkembang. Kami berharap tahun-tahun berikutnya dukungan dari Kementerian Pariwisata semakin besar agar lebih banyak destinasi yang dapat ditampilkan. Kami juga terus meminta arahan terkait pengembangan destinasi wisata yang bisa masuk dalam agenda BBTF. Target transaksi yang kami hitung mencapai Rp 70,84 triliun, mengalami peningkatan sekitar 3 persen dibandingkan tahun lalu," ungkapnya.
Respon Positif dari Pemerintah dan Stakeholder Industri
Pemerintah melalui Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, mengungkapkan kebanggaannya atas konsistensi dan pertumbuhan BBTF. Dalam Usai membuka BBTF ke-11 di Bali International Convention Center, dirinya menyampaikan bahwa ajang ini telah berkembang dari tahun ke tahun dan berpotensi menjadi event terbesar di Asia.
"Kami sangat senang dan bangga dengan Bali and Beyond Travel Fair ke-11 yang setiap tahun selalu meningkat. Kami yakin acara ini bisa terus berlanjut dan menjadi event terbesar di Asia,"ujarnya.
Partisipasi Internasional dan Seller Berkelas
BBTF 2025 kembali menarik perhatian dunia dengan partisipasi dari 45 negara dan total 279 registered buyers, termasuk dari Algeria, Australia, Belgia, China, India, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan banyak lagi. Ini menunjukkan tingginya kepercayaan terhadap BBTF sebagai platform bisnis internasional bagi industri pariwisata.
Selain itu, 256 seller/exhibitor dari berbagai sektor, termasuk hotel berbintang, destinasi wisata, serta industri yang telah mendapatkan akreditasi Tri Hita Karana, turut berpartisipasi. Tri Hita Karana sendiri merupakan konsep budaya Bali yang menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam praktik pariwisata berkelanjutan.
Bali sebagai Simbol Pariwisata Berkelanjutan
Dengan Bali sebagai lokasi utama acara, BBTF 2025 semakin memperkuat posisi Pulau Dewata sebagai ikon pariwisata berkelanjutan di dunia. Dari lanskap pantai yang eksotis hingga desa adat yang masih mempertahankan tradisi leluhur, Bali terus berbenah dan beradaptasi dengan tren global tanpa meninggalkan akar budaya yang kuat.
Post-tour bagi para buyer menjadi salah satu bagian menarik dari BBTF, di mana mereka bisa langsung mengeksplorasi keindahan Gunung Batur, Ubud, Pantai Kelingking, serta beberapa eco-destination di Bali dan Beyond Bali. Program ini membantu buyer untuk mengenal lebih dekat konsep pariwisata berkelanjutan yang menjadi fokus BBTF.(blt)
Posting Komentar untuk "BBTF 2025 DiBuka Menpar Widiyanti, Rajut Keindahan Alam dan Warisan Budaya Indonesia untuk Dunia"