Menuju BBTF 2026, Gastronomi sebagai Wajah Baru Pariwisata Indonesia
Buletindewata.id, Badung - Industri pariwisata Indonesia terus berkembang, mengikuti dinamika global yang semakin berorientasi pada pengalaman autentik dan berkelanjutan. Salah satu aspek yang kini menjadi perhatian utama adalah gastronomi, yang bukan hanya sekadar menikmati makanan, tetapi juga memahami budaya, sejarah, dan keberlanjutan suatu destinasi.
Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2026 mengambil langkah inovatif dengan menjadikan gastronomi sebagai tema utama, menegaskan bahwa pengalaman wisata kuliner adalah bagian integral dari ekosistem pariwisata. Dengan pendekatan yang lebih holistik, BBTF 2026 akan membawa wisatawan dan industri pariwisata pada perjalanan rasa yang memperkuat warisan budaya Indonesia.
Pada upacara penutupan BBTF 2025, panitia resmi mengumumkan bahwa BBTF ke-12 akan diselenggarakan pada 28–30 Mei 2026 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali. Dengan tema "Redefining Indonesia’s Gastronomy Journey: A Celebration of Taste, Culture, and Sustainable Heritage".
Tema ini menegaskan bahwa kuliner bukan sekadar bagian dari wisata, tetapi juga merupakan jendela budaya, mendukung keanekaragaman hayati, serta mendorong praktik pariwisata berkelanjutan.
Ketua Panitia BBTF, I Putu Winastra, menyatakan bahwa gastronomi lebih dari sekadar rasa, tetapi juga cara untuk mengenali sejarah, memperkuat koneksi sosial, serta menjaga kelestarian budaya lokal. Dengan pendekatan ini, BBTF 2026 diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi pelaku industri wisata, serta membuka peluang bagi Indonesia untuk semakin dikenal sebagai destinasi gastronomi kelas dunia.
Transformasi BBTF 2026 Lebih Eksklusif dan Berbeda
BBTF 2026 akan menghadirkan perubahan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Talkshow Pariwisata yang selama ini menjadi bagian dari acara tidak lagi diadakan. Sebagai gantinya, BBTF 2026 akan diawali dengan Welcome Dinner yang lebih eksklusif dan personal di The Laguna, a Luxury Collection Resort & Spa, Nusa Dua, Bali.
"Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih intim dan berdampak. Welcome Dinner ini akan menjadi kesempatan bagi para pelaku industri untuk berdiskusi lebih dekat dengan pembeli, exhibitor, dan tamu VIP dalam suasana yang lebih santai," ungkap salah satu perwakilan panitia BBTF.
Dengan pendekatan ini, BBTF tidak hanya sekadar ajang bisnis, tetapi juga menjadi platform bagi pemangku kepentingan industri pariwisata untuk memperkuat strategi promosi dan meningkatkan daya saing global.
Gastronomi Sebagai Daya Tarik Baru Pariwisata Indonesia
Tren wisata kini semakin bergeser dari sekadar menikmati keindahan alam ke pengalaman autentik yang menggugah rasa dan emosi. Wisatawan modern mencari sesuatu yang lebih dalam, bukan hanya melihat, tetapi juga merasakan budaya secara langsung, terutama melalui kuliner.
Indonesia memiliki potensi besar dalam wisata gastronomi karena keanekaragaman bahan pangan lokal, teknik memasak tradisional, serta warisan kuliner dari berbagai daerah. BBTF 2026 diharapkan dapat mendorong lebih banyak destinasi wisata Indonesia untuk mengembangkan ekosistem pariwisata berbasis gastronomi.
Beberapa sorotan utama dalam BBTF 2026 meliputi eksplorasi rempah-rempah Indonesia dan perannya dalam sejarah dunia, kuliner khas dari berbagai daerah sebagai identitas budaya, program edukasi tentang keberlanjutan pangan dan pertanian lokal, workshop memasak dengan chef ternama, diskusi peluang investasi dalam sektor wisata gastronomi di Indonesia.
Dengan berbagai program inovatif ini, BBTF 2026 berpotensi menjadi game changer dalam industri pariwisata Indonesia, menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi wisatawan dan membuka peluang bagi industri lokal.
Dukungan Media dan Mitra Strategis
Keberhasilan BBTF tidak terlepas dari dukungan berbagai media nasional dan internasional seperti TTG Asia, Travel & Tour World, Traveline Media, Bali Buddies, Indo Buddies, serta media lokal Indonesia yang terus memperkuat posisi BBTF sebagai pameran perjalanan internasional terkemuka.
Sinergi antara penyelenggara, pemerintah, media, dan industri wisata diharapkan dapat menjadikan BBTF 2026 sebagai ajang yang lebih interaktif, menawarkan wawasan baru, serta memperkuat strategi pemasaran pariwisata berbasis gastronomi.
Lonjakan Nilai Transaksi, Bukti Pertumbuhan Industri
BBTF 2025 mencatat nilai transaksi fantastis sebesar Rp 7,84 triliun, meningkat 3 persen dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp 7,61 triliun. Kenaikan ini terjadi meskipun tantangan global, seperti kenaikan harga tiket pesawat, memengaruhi pola perjalanan wisatawan.
Tahun ini juga menyaksikan peningkatan partisipasi dari pasar-pasar baru, menunjukkan bahwa minat terhadap destinasi dan produk wisata Indonesia semakin luas. Diharapkan pada BBTF 2026, semakin banyak pelaku industri dari berbagai provinsi turut berpartisipasi, memperkuat jaringan bisnis dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Melalui pendekatan berbasis gastronomi, BBTF ke- 12 tahun 2026 depan.diharapkan dapat membuka lebih luas peluang baru bagi pariwisata, mengembangkan strategi pemasaran inovatif, serta meningkatkan daya saing Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia.(blt)
Posting Komentar untuk "Menuju BBTF 2026, Gastronomi sebagai Wajah Baru Pariwisata Indonesia"