Seru dan Meriah! Parade Barongsai di Bandara I Gusti Ngurah Rai saat Perayaan Imlek

 

Buletindewata.id, Badung - Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada tanggal 29 Januari, Bandara I Gusti Ngurah Rai menghadirkan berbagai aktivitas yang meriah. Para penumpang yang tiba di terminal domestik dan internasional disambut dengan parade barongsai yang memukau. Parade ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga cara untuk memperkenalkan budaya Tionghoa kepada penumpang dari berbagai negara.

Ahmad Syaugi Shahab, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, mengungkapkan bahwa acara ini adalah bagian dari upaya menciptakan pengalaman pelanggan yang tak terlupakan. "Tahun ini, kami merayakan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili dengan Shio Ular Kayu. Dekorasi terminal pun disesuaikan dengan tema ini, termasuk hiasan pecinan dan alunan musik tradisional yang menemani para penumpang," jelasnya lewat siaran pers Rabu (29/1).

Kemeriahan Suasana Terminal

Parade barongsai yang diiringi tabuhan tambur, gong, dan simbal, mencuri perhatian para pengguna jasa bandara. Penumpang pun antusias mengabadikan momen ini melalui swafoto. Bao-Yu, seorang penumpang asal Tiongkok, menyatakan kegembiraannya karena bisa merasakan suasana Imlek meski berada jauh dari kampung halaman. "Sangat menyenangkan bisa merayakan Imlek di bandara. Dekorasi dan keramahan staf membuat suasana sangat hangat dan menyambut," tuturnya.

Peningkatan Jumlah Penumpang

Libur Imlek yang bersamaan dengan libur Isra' Mi'raj di akhir Januari juga berkontribusi pada peningkatan jumlah penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Diperkirakan ada sekitar 864 ribu penumpang yang akan melintasi bandara ini dari 24 Januari hingga 5 Februari 2025, meningkat 9 persen dibandingkan tahun lalu.

Puncak Pergerakan dan Arus Balik

Pihak bandara memperkirakan rata-rata 66 ribu penumpang per hari selama periode tersebut, dengan puncak pergerakan pada 24 Januari sebanyak 74.791 penumpang. Untuk arus balik, prediksi tertinggi terjadi pada 30 Januari dengan 74 ribu penumpang. Mengantisipasi lonjakan ini, bandara menyiapkan personil dan fasilitas tambahan.

Teknologi informasi juga diterapkan untuk memprediksi jumlah penumpang pada jam-jam sibuk, sehingga antrian panjang dapat dihindari. Hal ini sebelumnya telah sukses diterapkan selama periode angkutan Nataru. (blt)