Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali, Dongkrak Sport Tourism dan Okupansi Hotel
Buletindewata.id, Badung - Bali kembali menjadi sorotan dunia dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing 2025. Ajang olahraga bergengsi ini tidak hanya memperlihatkan kehebatan para atlet internasional, tetapi juga berpotensi besar dalam meningkatkan okupansi hotel di kawasan The Nusa Dua, sekaligus mendorong pertumbuhan sport tourism di Indonesia.
Acara ini akan berlangsung dari 2 hingga 4 Mei 2025, bertempat di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Badung, Bali. Dengan reputasi sebagai destinasi wisata kelas dunia, Bali dianggap sebagai lokasi ideal untuk menggelar kompetisi panjat tebing bertaraf internasional ini.
Sebagai tuan rumah, kawasan The Nusa Dua dikelola oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang telah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk menjamin kenyamanan para peserta, penonton, dan ofisial. Enam hotel berbintang empat dan lima telah disiapkan untuk mengakomodasi para atlet dan tim mereka. Dengan perkiraan kehadiran 2.000 hingga 3.000 orang, event ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat hunian hotel hingga lebih dari 70 persen.
Selain memastikan akomodasi yang optimal, ITDC juga telah melakukan berbagai persiapan guna mendukung kelancaran penyelenggaraan Piala Dunia Panjat Tebing 2025. Direktur Komersial ITDC, Troy Warokka, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak hanya menyediakan tempat menginap bagi peserta, tetapi juga berbagai fasilitas pendukung yang menunjang event ini.
"Kami ingin memastikan bahwa Piala Dunia Panjat Tebing 2025 berlangsung dengan sukses dan nyaman bagi semua peserta. Selain mendukung prestasi olahraga panjat tebing Indonesia, event ini juga menjadi momentum untuk semakin mempromosikan sport tourism di Indonesia ke kancah internasional," ungkapnya.
Sebagai bagian dari sport tourism, ajang ini memberikan efek domino bagi industri pariwisata di Bali. Dengan banyaknya wisatawan, baik domestik maupun internasional, yang hadir untuk menyaksikan kompetisi ini, sektor perhotelan, restoran, dan transportasi juga akan mengalami peningkatan pendapatan.
Peningkatan okupansi hotel hingga di atas 70 persen menjadi indikator kuat bahwa event olahraga skala global memiliki dampak signifikan terhadap sektor pariwisata. Selain itu, promosi Bali sebagai destinasi sport tourism yang mendukung berbagai ajang olahraga internasional semakin diperkuat dengan penyelenggaraan kompetisi ini.
Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga memiliki kesempatan besar untuk menunjukkan prestasi di bidang panjat tebing. Dengan dukungan fasilitas berkualitas dan antusiasme tinggi dari masyarakat serta komunitas olahraga, diharapkan atlet-atlet nasional dapat bersaing secara kompetitif dengan peserta dari berbagai negara.
Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga momen penting bagi perkembangan sport tourism dan industri pariwisata Indonesia. Dengan persiapan matang dari ITDC serta dukungan berbagai pihak, event ini diharapkan menjadi sukses besar, menarik perhatian wisatawan dunia, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Bali serta industri pariwisata nasional.(blt)
Posting Komentar untuk "Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali, Dongkrak Sport Tourism dan Okupansi Hotel"