Pertumbuhan Kargo Internasional Bali Tembus 88 Ribu Ton, Peluang Emas UMKM untuk Go Global
Buletindewata.id, Badung - Pertumbuhan pesat layanan kargo di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi sinyal positif bagi geliat ekspor Indonesia. Dengan volume kargo internasional yang mencapai lebih dari 88 ribu ton hingga Oktober 2025, peluang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menembus pasar global semakin terbuka lebar.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mencatatkan lonjakan signifikan dalam layanan kargo selama periode Januari hingga Oktober 2025. Total kargo yang dilayani mencapai 88.081.960 kilogram atau sekitar 88 ribu ton, meningkat sebesar 9,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang hanya mencatatkan 80.442.022 kilogram.
Yang menarik, dari total volume tersebut, sebanyak 79% atau sekitar 62.605.436 kilogram merupakan kargo internasional. Ini menunjukkan bahwa Bali tidak hanya menjadi destinasi wisata unggulan, tetapi juga menjadi gerbang penting dalam perdagangan global, khususnya untuk ekspor komoditas unggulan Indonesia.
Kargo internasional dari Bali didominasi oleh pengiriman ke beberapa negara tujuan utama, antara lain Doha (Qatar), Hongkong,Sydney (Australia),Singapura, dan Shanghai (Tiongkok). Rute-rute ini menjadi jalur vital dalam distribusi produk ekspor Indonesia, khususnya dari sektor kelautan, pertanian, dan produk olahan UMKM. Dengan konektivitas yang semakin baik, pelaku usaha kini memiliki akses yang lebih luas untuk menjangkau pasar internasional.
Jenis komoditas yang paling banyak dikirim melalui kargo internasional dari Bali meliputi produk hasil laut (marine product) seperti ikan segar, udang, dan hasil perikanan lainnya, general cargo atau barang-barang yang dikemas secara individual, perishable goods atau barang dengan masa simpan terbatas seperti buah, sayur, dan bunga potong. Produk-produk ini memiliki nilai jual tinggi di pasar global, terutama jika dikemas dengan standar internasional dan memiliki sertifikasi ekspor yang sesuai.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) tidak tinggal diam melihat potensi besar ini. Dalam kunjungan kerjanya ke Kuta, Bali, Wakil Menteri Perdagangan Roro Esty Wulandari menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga untuk memperkuat daya saing produk lokal di pasar global.
“Kita ingin perdagangan kita fokus pada perbaikan strategi pemasaran produk lokal agar bisa lebih mudah ditangkap oleh buyer internasional,” ujar Roro Esty.
Kemendag saat ini tengah menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Pertanian, untuk memperluas jangkauan produk pertanian Indonesia ke pasar dunia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk mendorong UMKM naik kelas dan menjadi pemain utama dalam rantai pasok global.
UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian nasional. Dengan kontribusi signifikan terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja, UMKM memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekspor nonmigas Indonesia.
Kemendag telah memfasilitasi UMKM agar dapat menembus pasar ekspor ke 33 negara mitra dagang. Setiap negara memiliki target dan strategi pemasaran tersendiri, sehingga pelaku UMKM perlu dibekali dengan pelatihan, pendampingan, serta akses terhadap informasi pasar dan regulasi ekspor.
Untuk bisa bersaing di pasar global, UMKM perlu mengadopsi teknologi digital dalam proses produksi dan pemasaran. Penggunaan platform e-commerce, media sosial, dan marketplace internasional seperti Amazon, Alibaba, dan Etsy menjadi sarana efektif untuk menjangkau konsumen global.
Selain itu, inovasi produk juga menjadi faktor penting. UMKM perlu terus berinovasi dalam desain, kemasan, dan kualitas produk agar sesuai dengan selera pasar luar negeri. Sertifikasi halal, organik, dan standar mutu internasional juga menjadi nilai tambah yang sangat diperhitungkan oleh buyer global.
Saat ini, pertumbuhan ekspor nasional berada di angka 7%. Namun, dengan berbagai inisiatif strategis yang dilakukan pemerintah, diharapkan angka ini dapat terus meningkat. Kemendag optimistis bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha, Indonesia mampu menjadi kekuatan baru dalam perdagangan global.
“Banyak partnership yang sedang kami garap. Harapannya, fasilitas dan kolaborasi ini bisa berjalan beriringan untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar dunia,” tambah Roro Esty.


Posting Komentar untuk "Pertumbuhan Kargo Internasional Bali Tembus 88 Ribu Ton, Peluang Emas UMKM untuk Go Global"