Bali International Hospital Didorong Beroperasi Pertengahan 2025, Layani Pasien Mancanegara
Buletindewata.id, Denpasar - Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baru-baru ini mengunjungi Bali International Hospital yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar, Bali. Rumah sakit berstandar internasional ini diharapkan siap beroperasi pertengahan tahun ini atau sekitar April 2025, dan melayani tidak hanya pasien dalam negeri tetapi juga pasien dari mancanegara.
Dalam kunjungannya, Menko AHY menyempatkan diri meninjau KEK Sanur yang dirancang dengan konsep pariwisata berbasis kebugaran dan kesehatan, atau wellness tourism. Rumah sakit ini memiliki luas 67.465 meter persegi dan dilengkapi dengan 255 tempat tidur pasien.
AHY juga menyoroti adanya mesin canggih untuk penanganan penyakit kanker yang membutuhkan keahlian khusus dari tenaga medis. "Ini sebuah kawasan yang memiliki nilai yang tinggi karena juga menghadirkan berbagai fasilitas kesehatan. Gedungnya kualitasnya sangat baik tadi saya lihat, kemudian fasilitasnya juga lengkap, ditunjang oleh teknologi medis yang terkini, yang canggih dari berbagai negara maju, yang tentunya juga diawaki oleh dokter - dokter, oleh para perawat yang juga terampil," tutur Menko AHY.
Meskipun banyak rumah sakit canggih di tempat lain, AHY menekankan bahwa Bali International Hospital menawarkan suasana yang berbeda, terutama karena lokasinya yang berada di daerah pariwisata. Dengan kelengkapan infrastruktur berstandar internasional yang dimiliki, rumah sakit ini diharapkan dapat segera beroperasi mulai April 2025. Tujuannya adalah untuk menarik pasien tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari berbagai negara, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
"Bali International Hospital, sebuah rumah sakit yang berkelas dunia. Kita berharap bisa segera rampung tahun ini, sehingga bisa diresmikan dan dioperasionalkan, termasuk bisa segera melayani pasien, baik dari dalam maupun luar negeri," imbuh AHY.
Dalam kunjungan Menko AHY, terungkap bahwa KEK Kesehatan Sanur memiliki luas total 41,26 hektare dan ditargetkan dapat menarik investasi sekitar 10,2 triliun rupiah. Selain itu, kawasan ini diharapkan dapat menyerap sekitar 43.647 tenaga kerja. KEK Kesehatan Sanur juga diharapkan mampu mengalihkan pasien yang sebelumnya berobat ke luar negeri agar mereka berobat di dalam negeri, dengan total pasien diperkirakan mencapai 240 ribu orang pada tahun 2030.
Dengan berkurangnya jumlah pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri, diharapkan terjadi penghematan devisa dari warga negara Indonesia sebesar 86 triliun rupiah. Selain itu, ada potensi penambahan devisa sebesar 19,6 triliun rupiah hingga tahun 2045.
Agus Harimurti Yudhoyono sangat optimis bahwa Bali International Hospital dapat beroperasi sesuai target dan memberikan pelayanan terbaik tidak hanya bagi pasien dalam negeri tetapi juga pasien mancanegara. Ini akan menjadi langkah besar untuk menjadikan Bali sebagai destinasi pariwisata kesehatan kelas dunia, yang indah dan nyaman.
"Nah spesialnya Bali International Hospital ini kalau rumah sakit canggih mungkin ada ditempat lain juga, tapi disini suasananya berbeda. Kita tentunya paham betul bahwa Bali, juga termasuk Sanur ini adalah daerah pariwisata, destinasi yang begitu indah dan nyaman," pungkasnya.
Dengan upaya ini, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional melalui sektor pariwisata kesehatan. Bali International Hospital akan menjadi simbol kemajuan infrastruktur kesehatan di Indonesia dan menjadi magnet bagi wisatawan kesehatan dari seluruh dunia. (blt)
Posting Komentar untuk "Bali International Hospital Didorong Beroperasi Pertengahan 2025, Layani Pasien Mancanegara"