Perayaan Nyepi dan Idul Fitri, Pelaku Usaha Diimbau Jaga Harmoni Kawasan Pariwisata Legian Kuta
Buletindewata.id, Badung - Seiring mendekatnya Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah dan Nyepi Caka 1947 yang waktunya bersamaan, masyarakat dan pelaku usaha diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Aktivitas yang meningkat sering kali diikuti dengan risiko kriminalitas yang lebih tinggi, sehingga kerja sama antara semua elemen masyarakat menjadi sangat krusial.
Lurah Legian, Ni Putu Eka Martini, menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk manajemen hotel, akomodasi wisata, kepolisian, hingga petugas keamanan di tiap akomodasi wisata. Sinergi ini bertujuan untuk menjaga kawasan Legian Kuta tetap kondusif selama momen 2 hari keagamaan ini.
"Kita punya Sistem Pengamanan Terpadu Desa Adat (Sipandu Beradat), dimana melibatkan seluruh chief security dari pelaku usaha yang ada di wilayah Kelurahan Legian. Tentunya nanti pun kami juga mengimbau kepada chief security untuk bersama - sama membantu kami menjaga keamanan di Kelurahan Legian. Tentunya melibatkan keikutsertaan ronda untuk membantu tim kami yang jumlahnya cukup terbatas di bantu dengan kepolisian juga," ujar Eka Martini.
Nyepi merupakan hari suci yang sangat penting bagi umat Hindu Bali dan menjadi bagian integral dari kebudayaan Pulau Dewata. Dalam perayaan Nyepi, umat Hindu melaksanakan "Catur Brata Penyepian," yang mencakup amati karya (tidak bekerja), amati geni (tidak menggunakan api atau pencahayaan berlebihan), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mencari hiburan).
Pelaku usaha di kawasan wisata, terutama yang bergerak di bidang perhotelan dan akomodasi, diimbau untuk mengingatkan para tamu agar mematuhi aturan ini. Tamu diminta untuk tidak melakukan aktivitas di luar hotel selama Nyepi dan meminimalkan pencahayaan di malam hari. Langkah-langkah ini bukan hanya untuk menghormati umat Hindu yang menjalankan ibadah, tetapi juga untuk menunjukkan penghormatan terhadap tradisi budaya setempat.
Lurah Legian mengapresiasi semua pihak yang turut mendukung terciptanya keamanan dan kenyamanan selama perayaan hari keagamaan ini, termasul libur panjang lebaran. Dengan kerja sama yang baik, kawasan wisata Legian Kuta diharapkan tetap menjadi tempat yang aman bagi semua pihak, baik mereka yang merayakan hari besar keagamaan maupun yang sekadar menikmati waktu liburan.
"Kami berharap mudah mudahan tidak ada kejadian luar biasa selama penyelenggaraan hari Nyepi maupun Idul Fitri nanti, dimana cuti Idul Fitri nanti merupakan libur panjang sehingga kemacetan, kemudian tingkat kriminalitas juga mudah - mudahan kami harap tidak meningkat," imbuh Eka Martini.
Sebagai salah satu destinasi wisata utama di Bali, kawasan Legian Kuta dikenal dengan berbagai aktivitas ekonomi dan pariwisatanya. Namun, harmoni antara kepentingan ekonomi dan penghormatan terhadap tradisi budaya lokal harus selalu dijaga. Momen Nyepi dan Idul Fitri menjadi pengingat pentingnya keseimbangan ini. Setiap pihak yang berada di Bali selama perayaan ini diharapkan dapat menunjukkan sikap saling menghormati, sehingga nilai-nilai budaya Bali tetap terjaga.
Melalui kerja sama yang erat antara pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah, kawasan wisata di Bali diharpkan terus menjadi tempat yang damai dan menyenangkan bagi semua pihak. Perayaan hari besar keagamaan Nyepi dan Idul Fitri di Bali dapat menjadi waktu untuk merenung, merayakan, dan memperkuat rasa kebersamaan dalam keragaman. (blt)
Posting Komentar untuk "Perayaan Nyepi dan Idul Fitri, Pelaku Usaha Diimbau Jaga Harmoni Kawasan Pariwisata Legian Kuta"