Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BBTF 2025 : Sinergi Pemprov Bali dan DKI Jakarta dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan

BBTF 2025 : Sinergi Pemprov Bali dan DKI Jakarta dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan


Buletindewata.id, Badung - Pariwisata Indonesia terus berkembang, dan sinergi antara Pemerintah Provinsi Bali serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi langkah strategis dalam menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Dengan berbagai kebijakan inovatif, penanganan sampah, peningkatan mobilitas, hingga optimasi arus wisatawan, kedua provinsi ini berkomitmen menciptakan ekosistem pariwisata yang bersih, nyaman, dan berkualitas tinggi.  

Bali Fokus pada Kebersihan dan Transportasi Berkelanjutan 

Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa program Gerakan Bali Bersih Sampah telah menjadi prioritas utama dalam menjaga lingkungan. "Kami fokus pada pengelolaan sampah di sumbernya serta pembatasan plastik sekali pakai di bawah satu liter. Semua elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, desa adat, sekolah, hingga pelaku industri pariwisata wajib menerapkan kebijakan ini agar Bali bersih dari sampah dalam dua tahun ke depan," ujarnya.  

Di bidang transportasi, Bali terus berupaya mengatasi kemacetan melalui penerapan skema lalu lintas baru serta pembangunan infrastruktur seperti underpass di Denpasar dan Badung yang dibiayai dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR) daerah.  

"Kami juga menjajaki moda transportasi berbasis rel untuk masa depan. Mobilitas yang lancar akan memberikan pengalaman wisatawan yang lebih nyaman serta meningkatkan efisiensi perjalanan bagi masyarakat Bali," tambahnya.  

Selain itu, ketegasan Pemprov Bali terhadap wisatawan asing yang melanggar aturan juga semakin diperkuat. "Lebih dari 400 wisatawan asing berperilaku menyimpang telah dideportasi oleh tim terpadu kepolisian dan imigrasi. Ini adalah langkah tegas untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketenangan pariwisata Bali," kata Koster.  

Dengan rata-rata kunjungan internasional mencapai lebih dari 20.000 orang per hari pada April 2025 serta penerimaan pajak daerah yang terus meningkat, Bali semakin siap menjadi destinasi unggulan dunia.


BBTF 2025 : Sinergi Pemprov Bali dan DKI Jakarta dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan

DKI Jakarta Dorong Konektivitas dan Investasi Pariwisata

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan kesiapan Jakarta untuk berkolaborasi dengan Bali dalam meningkatkan konektivitas wisatawan domestik.  

"DKI Jakarta siap berkolaborasi dengan Bali, memanfaatkan silpa APBD sebesar hampir Rp 4,8 triliun dan dukungan dari tiga BUMD, Bank DKI, MRT, dan Transjakarta, untuk meningkatkan arus kunjungan serta konektivitas," ungkapnya.  

Sebagai langkah revitalisasi industri pariwisata, DKI Jakarta konsep *Jakarta Kota Cinema* untuk menarik talenta perfilman dan investor.  

"Kami ingin Jakarta menjadi pusat industri kreatif, termasuk perfilman. Dengan konsep 'Jakarta Kota Cinema', kami berupaya menarik lebih banyak investor dan memperluas peluang bagi sineas muda," jelasnya.  

Selain itu, kebijakan ASN wajib menggunakan transportasi umum setiap Rabu terus diperluas, guna mendukung mobilitas berkelanjutan dan mengurangi kepadatan lalu lintas.  

"Kami ingin memberikan contoh bahwa transportasi umum adalah solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan. Jika ASN sudah mulai menggunakan transportasi publik, masyarakat juga akan ikut terbiasa," tambahnya.  


BBTF 2025 : Sinergi Pemprov Bali dan DKI Jakarta dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan


BBTF 2025 : Jembatan Industri Pariwisata Nasional

BBTF 2025 kembali menjadi wadah strategis bagi para pelaku industri pariwisata. Ketua panitia BBTF, Putu Winastra, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar ajang promosi, tetapi juga sarana untuk membangun kemitraan yang lebih kuat antara produk wisata, destinasi, dan buyer global.  

"BBTF menciptakan hubungan yang lebih mendalam dan tahan lama antara produk dan destinasi. Lebih dari sekadar ruang pamer, acara ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk merasakan pengalaman nyata di lokasi wisata," ujarnya.  

Selain BBTF, Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA) juga semakin memperkuat posisinya dalam ekosistem pariwisata. Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Partha Adnyana, menekankan bahwa ASITA memiliki peran penting dalam memastikan pengalaman wisatawan tetap berkualitas sejak perencanaan perjalanan hingga akhir kunjungan mereka.  

"ASITA ibarat dapur dalam dunia pariwisata: sejak menyambut tamu, menyiapkan segala kebutuhan pra-perjalanan hingga akhir pengalaman wisata. Kami berkomitmen memperkuat kehadiran ASITA di Bali agar kualitas layanan dan kolaborasi industri semakin kokoh," tuturnya.  

Kolaborasi antara Bali dan Jakarta menunjukkan bahwa pembangunan pariwisata tidak hanya bergantung pada satu daerah, melainkan membutuhkan sinergi seluruh pemangku kepentingan. Dengan kebijakan yang inovatif, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, serta peningkatan konektivitas wisatawan, Indonesia semakin siap menjadi destinasi unggulan di kancah internasional.(blt)

Posting Komentar untuk "BBTF 2025 : Sinergi Pemprov Bali dan DKI Jakarta dalam Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan"