Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsulat-Jenderal Australia Gandeng Dinas Pariwisata Bali Dorong Praktik Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kolaborasi Strategis

Konsulat-Jenderal Australia Gandeng Dinas Pariwisata Bali Dorong Praktik Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kolaborasi Strategis


Buletindewata.id, Denpasar -  Dalam upaya memperkuat pariwisata berkelanjutan di Pulau Dewata, Konsulat-Jenderal Australia di Bali menjalin kemitraan strategis dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan organisasi lingkungan lokal, PlastikDetox Bali, dalam sebuah acara bertema "Praktik Berkelanjutan dalam Pariwisata dan Perhotelan. 

Acara ini tidak hanya menjadi wadah diskusi, tetapi juga momentum penting untuk mempererat kolaborasi antara Indonesia dan Australia dalam menciptakan masa depan pariwisata yang ramah lingkungan, bertanggung jawab, dan berdaya saing global.

Komitmen Australia terhadap Keberlanjutan Bali

Bertempat di sebuah venue bergengsi di pusat pariwisata Bali, acara ini menarik perhatian berbagai pihak dari industri pariwisata, akademisi, hingga LSM. Sekitar 80 peserta hadir, terdiri dari pelajar dan pengajar dari institusi perhotelan ternama, perwakilan dari Bali Tourism Board, Bali Hotels Association, serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Bali.

Konsul-Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens, dalam pidato pembukaannya menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam menerapkan konsep keberlanjutan di sektor pariwisata. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia dan Australia bukan hanya mitra strategis, tetapi juga sahabat sejati yang saling mendukung menuju dunia yang lebih baik dan lestari.

"Kami hadir di sini untuk saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam pariwisata berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang teori, tapi tentang implementasi nyata yang bisa menginspirasi perubahan positif," ujar Stevens.


Konsulat-Jenderal Australia Gandeng Dinas Pariwisata Bali Dorong Praktik Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kolaborasi Strategis


Sinergi Multisektor : Pemerintah, Swasta, dan Komunitas Lokal

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Dr. Drs. I Wayan Sumarajaya M.Si, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif ini. Ia menilai bahwa kegiatan seperti ini menunjukkan kepedulian dan dukungan konkret Pemerintah Australia terhadap keberlangsungan industri pariwisata Bali yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

"Kita tidak bisa menunda lagi. Praktik ramah lingkungan dalam pariwisata bukan hanya pilihan, tetapi sudah menjadi keharusan. Kami sangat terbuka untuk berbagai bentuk kerja sama dan inovasi guna mewujudkan Bali yang lebih hijau," ujar Sumarajaya.

Deretan Pembicara Inspiratif dan Diskusi Mendalam

Diskusi panel menghadirkan tokoh-tokoh berpengaruh dan inspiratif yang telah lama berkecimpung dalam isu lingkungan, inovasi plastik, dan keberlanjutan pariwisata. Para panelis seperti Kirana Agustina, Indonesia Chapter Manager dari Indo-Pacific Plastics Innovation Network, CSIRO membahas pentingnya pengurangan plastik sekali pakai dan penerapan inovasi teknologi untuk efisiensi lingkungan. Handoko Rama, Chief Operating Officer Yayasan R.O.L.E, mengulas tentang pemberdayaan komunitas lokal dalam menjaga ekosistem wisata dan mengimplementasikan konsep zero waste dalam operasional perhotelan. Amanda Marcella, Director of Sustainability di Potato Head Bali, berbagi studi kasus sukses penerapan prinsip arsitektur dan desain berkelanjutan di industri hospitality.

Moderator diskusi Anna Sutanto merupakan alumni Australia dan salah satu pendiri PlastikDetox Bali, yang sukses mengarahkan sesi tanya jawab menjadi interaktif, reflektif, dan penuh semangat kolaboratif.

Pariwisata Berkelanjutan Sangat Penting

Indonesia, khususnya Bali, sangat bergantung pada sektor pariwisata. Namun, tantangan lingkungan seperti polusi plastik, eksploitasi sumber daya alam, dan tekanan terhadap budaya lokal memerlukan perhatian serius. Konsep pariwisata berkelanjutan menjawab tantangan ini dengan menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan demi keberlangsungan jangka panjang.

Implementasi pariwisata berkelanjutan mencakup berbagai aspek, seperti penggunaan energi terbarukan di hotel, pengurangan limbah, promosi budaya lokal, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar destinasi wisata.

Langkah Nyata Menuju Perubahan

Kegiatan ini bukan hanya seremonial semata. Ada sejumlah rencana lanjutan yang tengah disusun bersama, seperti pelatihan dan lokakarya untuk pelaku industri perhotelan mengenai implementasi sistem hijau dan sertifikasi eco-label. Kampanye edukasi untuk wisatawan** agar lebih sadar terhadap jejak ekologis mereka saat berlibur. Kolaborasi penelitian antar universitas Australia dan Bali di bidang pariwisata berkelanjutan.

Arah Baru Industri Pariwisata Bali

Dengan dukungan dari pemerintah, akademisi, dan mitra internasional, Bali tengah mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata yang tak hanya memesona secara visual, tetapi juga penuh tanggung jawab terhadap alam dan budaya lokalnya.

Acara ini menandai langkah konkret menuju transformasi industri pariwisata Bali yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman dan lebih inklusif terhadap semua pemangku kepentingan. Harapannya, model kerja sama seperti ini bisa direplikasi di daerah-daerah lain di Indonesia, agar praktik berkelanjutan bukan lagi menjadi pengecualian, melainkan menjadi norma baru dalam pengembangan pariwisata nasional. (blt)

Posting Komentar untuk "Konsulat-Jenderal Australia Gandeng Dinas Pariwisata Bali Dorong Praktik Pariwisata Berkelanjutan Melalui Kolaborasi Strategis"