Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bali Menuju Puncak Gastronomi Dunia, Kekuatan Baru Pariwisata Indonesia

Bali Menuju Puncak Gastronomi Dunia, Kekuatan Baru Pariwisata Indonesia


Buletindewata.id, Denpasar - Pulau Dewata, Bali, tak hanya memesona dengan keindahan alam dan budaya yang kaya, tetapi juga tengah bersinar sebagai destinasi gastronomi global yang memperkuat posisi Indonesia di panggung pariwisata dunia. Dengan kekayaan kuliner tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, Bali memiliki potensi besar untuk menjadi magnet wisata kuliner kelas internasional.

Inovasi Kuliner Lokal Bertaraf Internasional

Untuk mewujudkan visi ini, para juru masak dan chef hotel di Bali dituntut untuk terus berinovasi. Mereka diharapkan mampu mengangkat cita rasa lokal menjadi sajian berstandar internasional, tanpa kehilangan identitas budaya. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti, “Chef harus lebih berinovasi membuat hidangan lokal dengan selera bertaraf internasional. Ini peluang memperkenalkan kelokalan kita ke dunia internasional.”

Kuliner Bali seperti bebek betutu, lawar, dan sate lilit bukan hanya lezat, tetapi juga sarat makna budaya. Dengan sentuhan kreatif dan penyajian modern, makanan-makanan ini bisa menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara.

Wonderful Indonesia Gourmet: Langkah Strategis Kemenparekraf

Menteri Pariwisata, Widiyanti, dalam kunjungannya ke Bali, memperkenalkan program Wonderful Indonesia Gourmet sebagai langkah awal untuk memperluas promosi wisata kuliner. Program ini menawarkan paket wisata gastronomi di Jakarta, Bali, dan berbagai destinasi lainnya, menyasar wisatawan lokal maupun internasional.

Langkah ini dinilai strategis dalam memperkuat branding Indonesia sebagai surga kuliner dunia, sekaligus mendukung pelestarian warisan budaya tak benda berupa resep masakan tradisional.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata hingga Juli 2025, Indonesia telah mencatatkan 8,53 juta kunjungan wisatawan internasional. Dari jumlah tersebut, 3,97 juta orang memilih Bali sebagai tujuan utama, mewakili 46,5% dari total kedatangan. Angka ini menunjukkan bahwa Bali memiliki daya tarik luar biasa sebagai destinasi wisata kuliner nomor satu di Indonesia.

Tak hanya itu, kontribusi sektor kuliner terhadap ekonomi Bali juga signifikan. Pada tahun 2024, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali dari layanan makanan di restoran mencapai Rp 27,6 triliun, sementara sektor manufaktur makanan dan minuman menyumbang Rp 9,71 triliun. Kedua sektor ini berkontribusi sebesar 12,5% terhadap total PDRB Bali—angka yang mencerminkan potensi ekonomi kuliner yang luar biasa.

Dengan dukungan pemerintah, inovasi para chef, dan antusiasme wisatawan, Bali siap melangkah sebagai pusat gastronomi global. Ini bukan hanya tentang makanan, tetapi tentang memperkenalkan identitas Indonesia melalui rasa, aroma, dan cerita di balik setiap sajian.(blt)

Posting Komentar untuk "Bali Menuju Puncak Gastronomi Dunia, Kekuatan Baru Pariwisata Indonesia"