Bus Listrik Mulai Uji Coba di Kawasan Wisata Nusa Dua, Langkah Nyata Menuju Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan di Bali
Buletindewata.id, Badung - Dalam upaya mempercepat transformasi menuju pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan, kawasan pariwisata The Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali, kini menjadi lokasi uji coba operasional bus listrik. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar Pemerintah Provinsi Bali dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang mendukung mobilitas rendah emisi dan efisiensi energi.
Satu unit bus listrik resmi diuji coba untuk melayani mobilitas wisatawan di dalam kawasan The Nusa Dua. Uji coba ini berlangsung selama satu bulan penuh, dengan jam operasional mulai pukul 09.00 hingga 22.00 WITA. Bus ini memiliki kapasitas angkut sekitar 20 penumpang dan dirancang untuk menjangkau titik-titik strategis seperti hotel, vila, restoran, pusat perbelanjaan, hingga destinasi ikonik Pulau Peninsula.
Langkah ini bukan hanya sekadar uji coba teknologi, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjadikan Bali sebagai pionir dalam pengembangan pariwisata hijau di Indonesia. Dengan mengintegrasikan transportasi berbasis listrik, kawasan The Nusa Dua memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata kelas dunia yang mengedepankan keberlanjutan dan kenyamanan wisatawan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Kadek Mudarta, menyampaikan bahwa uji coba ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang telah dilakukan di koridor 6, rute Sentral Parkir menuju Nusa Dua. Hasil dari uji coba tersebut menunjukkan dampak positif yang signifikan: terjadi penghematan energi sebesar 31% dan pengurangan emisi karbon hingga 1.831 kg CO₂ atau sekitar 30% dibandingkan dengan penggunaan bus konvensional berbahan bakar fosil.
Selain itu, efisiensi biaya operasional juga menjadi sorotan. Dalam periode uji coba selama 35 hari, tercatat penghematan biaya operasional mencapai Rp 3.948.079. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih ekonomis dalam jangka panjang.
Bus listrik yang digunakan dalam uji coba ini memiliki panjang sekitar 7,5 meter dan dilengkapi dengan baterai berkapasitas 134 kWh. Dengan daya tersebut, bus mampu menempuh jarak hingga 180 kilometer dalam satu kali pengisian daya sebesar 80%. Ditenagai oleh tiga unit motor listrik, kendaraan ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penumpang tanpa mengorbankan performa.
Selain bebas emisi, bus ini juga beroperasi dengan tingkat kebisingan yang sangat rendah, menciptakan suasana perjalanan yang lebih tenang dan nyaman. Hal ini sangat relevan dengan karakteristik kawasan wisata premium seperti The Nusa Dua, yang mengutamakan ketenangan dan kualitas layanan.
General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, menegaskan bahwa uji coba ini merupakan langkah awal dari transformasi besar. Dalam waktu dekat, seluruh armada shuttle yang beroperasi di kawasan ini akan digantikan dengan bus listrik. Target ini sejalan dengan visi besar #BaliBebasEmisi dan strategi jangka panjang ITDC (InJourney Tourism Development Corporation) untuk menciptakan kawasan pariwisata rendah karbon.
“Langkah ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk menghadirkan solusi mobilitas yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan. Kami ingin menjadikan The Nusa Dua sebagai role model kawasan wisata hijau di Indonesia,” ujar Dwiatmika.
Program uji coba ini merupakan hasil kolaborasi antara ITDC, Pemerintah Provinsi Bali, dan perusahaan penyedia kendaraan listrik seperti Kalista dan Xapiens. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Inisiatif ini juga menjadi bagian dari program “Bus Listrik: Berbincang untuk Sinergi Transportasi Listrik” yang digagas Kalista, sebagai wadah kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di sektor pariwisata.
Dengan hadirnya bus listrik di kawasan The Nusa Dua, wisatawan kini dapat menikmati pengalaman berkeliling destinasi wisata tanpa meninggalkan jejak karbon. Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi Bali sebagai destinasi wisata internasional yang semakin diminati oleh wisatawan yang peduli terhadap isu lingkungan.
Selain itu, penggunaan transportasi listrik juga mendukung citra Bali sebagai pulau yang adaptif terhadap perubahan zaman dan teknologi, tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.(blt)

Posting Komentar untuk "Bus Listrik Mulai Uji Coba di Kawasan Wisata Nusa Dua, Langkah Nyata Menuju Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan di Bali"