Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BRI Dukung Pemberdayaan Perempuan Tabanan, Revitalisasi Urban Farming Kelompok Wanita Tani Kota Pala Melalui Program TJSL

BRI Dukung Pemberdayaan Perempuan Tabanan, Revitalisasi Urban Farming Kelompok Wanita Tani Kota Pala Melalui Program TJSL


Buletindewata.id,Tabanan - Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan perempuan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan langkah nyata melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, BRI menyalurkan bantuan strategis kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Pala yang berada di Desa Dauh Peken, Kabupaten Tabanan, Bali.

Langkah ini bukan sekadar bentuk kepedulian sosial, tetapi juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang BRI dalam mendukung ketahanan pangan lokal, peningkatan ekonomi masyarakat desa, serta penguatan peran perempuan dalam sektor pertanian perkotaan (urban farming).

Transformasi Urban Farming, dari Bantuan Fisik ke Kemandirian Ekonomi

Bantuan TJSL yang diberikan BRI kepada KWT Kota Pala mencakup revitalisasi sarana dan prasarana urban farming, serta penyediaan alat-alat produksi pertanian modern. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan kegiatan pertanian yang dikelola oleh para perempuan tangguh di desa tersebut.

Urban farming atau pertanian perkotaan menjadi solusi inovatif dalam menjawab tantangan keterbatasan lahan dan kebutuhan pangan sehat di wilayah perkotaan. Dengan dukungan BRI, KWT Kota Pala kini memiliki fasilitas yang lebih memadai untuk mengelola lahan pertanian skala kecil secara optimal, termasuk rumah tanam (greenhouse), sistem irigasi tetes, dan alat pengolahan hasil panen.

Program ini juga merupakan kelanjutan dari inisiatif “BRI Peduli Woman Comunitree” yang telah dimulai sejak tahun 2021. Melalui kesinambungan program ini, BRI memastikan bahwa bantuan yang diberikan tidak bersifat sesaat, melainkan mampu menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Perempuan sebagai Pilar Ketahanan Pangan dan Ekonomi Desa

Regional CEO BRI Region 17 Denpasar, Hery Noercahya, menegaskan bahwa BRI tidak hanya hadir sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pembangunan masyarakat. “Melalui program TJSL, kami ingin memastikan bahwa kelompok binaan seperti KWT Kota Pala dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan. Perempuan memiliki peran penting sebagai motor penggerak ekonomi lokal dan penjaga ketahanan pangan keluarga,” ujar Hery.

Ia menambahkan bahwa pemberdayaan perempuan dalam sektor pertanian tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan rumah tangga, tetapi juga memperkuat struktur sosial di tingkat komunitas. “Kami percaya bahwa ketika perempuan diberdayakan, maka seluruh komunitas akan ikut tumbuh dan berkembang,” tambahnya.

Apresiasi dari Pemerintah Desa, Sinergi yang Menginspirasi

Perbekel Desa Dauh Peken, I Komang Sana Yasa, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas komitmen BRI dalam mendampingi KWT Kota Pala selama lebih dari tiga tahun terakhir. “Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat kami, khususnya para perempuan yang tergabung dalam kelompok tani. Mereka kini lebih percaya diri dan mampu mengelola usaha pertanian secara profesional,” ungkapnya.

Ia juga berharap agar sinergi antara BRI dan masyarakat desa dapat terus berlanjut, sehingga mampu menciptakan ekosistem pertanian yang tangguh, mandiri, dan berbasis komunitas. “Kami ingin menjadikan Desa Dauh Peken sebagai contoh sukses pemberdayaan perempuan melalui urban farming di Bali,” tambahnya.

Selain itu, KWT Kota Pala juga mulai mengembangkan produk olahan hasil pertanian seperti keripik bayam, sambal tomat organik, dan jus sehat. Produk-produk ini dipasarkan melalui media sosial dan bazar UMKM yang difasilitasi oleh BRI.

Program TJSL BRI sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menjadi pilar utama dalam strategi keberlanjutan perusahaan. Dengan mendukung urban farming dan pemberdayaan perempuan, BRI turut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 1 (Tanpa Kemiskinan), 2 (Tanpa Kelaparan), 5 (Kesetaraan Gender), dan 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan).

BRI juga terus mendorong inovasi dalam pelaksanaan program TJSL agar lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman. Pendekatan partisipatif dan berbasis komunitas menjadi kunci keberhasilan program ini.

Harapan ke Depan Menjadi Inspirasi Nasional

Dengan keberhasilan KWT Kota Pala, BRI berharap model pemberdayaan ini dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia. “Kami ingin menjadikan KWT Kota Pala sebagai role model nasional dalam pengembangan urban farming berbasis perempuan,” ujar Hery Noercahya.

BRI juga berencana untuk memperluas cakupan program dengan memberikan pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan, dan akses permodalan kepada kelompok-kelompok perempuan lainnya. Dengan demikian, pemberdayaan tidak hanya berhenti pada aspek produksi, tetapi juga mencakup pengelolaan usaha dan pemasaran produk.

Melalui program TJSL yang terintegrasi dan berkelanjutan, BRI membuktikan bahwa kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang nyata. Pemberdayaan perempuan dalam sektor pertanian bukan hanya tentang meningkatkan pendapatan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berdaya saing. (blt)

Posting Komentar untuk "BRI Dukung Pemberdayaan Perempuan Tabanan, Revitalisasi Urban Farming Kelompok Wanita Tani Kota Pala Melalui Program TJSL"