Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BBTF 2025 Soroti Keberlanjutan Pariwisata Lewat Talk Show dan BTB Special Awards Bagi Pelestari Budaya

 

BBTF 2025 Soroti Keberlanjutan Pariwisata Lewat Talk Show dan BTB Special Awards untuk Pelestari Budaya

Buletindewata.id, Badung - Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 resmi dimulai dengan talk show bertajuk “Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan dengan Warisan Budaya Tak Benda”, menyoroti tradisi hidup Indonesia, sistem pengetahuan lokal, nilai-nilai spiritual, dan praktik kebudayaan sebagai fondasi utama pariwisata bertanggung jawab. Acara ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di industri pariwisata untuk berdiskusi mengenai inovasi, tantangan, dan peluang dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan, serta mengedepankan kearifan lokal sebagai daya tarik utama bagi wisatawan global.

Talk show inspiratif ini menghadirkan tokoh-tokoh berpengaruh yang memberikan perspektif mendalam tentang strategi pariwisata berbasis budaya dan keberlanjutan. Sejumlah pembicara yang turut serta dalam diskusi ini yakni Jelle Therry, seorang arsitek lanskap sekaligus Direktur Urban Nature Design, yang mengulas tentang infrastruktur pariwisata ramah lingkungan dan bagaimana desain urban dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem alam.

Ida Bagus Agung Gunarthawa, tokoh yang dikenal atas inisiatifnya dalam pariwisata berbasis komunitas melalui Samsara Living Museum di Karangasem. Ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali kearifan lokal dan memberdayakan masyarakat setempat dalam pengelolaan wisata.

Jean Couteau, sejarawan budaya dan ahli seni asal Prancis yang telah lama tinggal di Bali. Dalam kesempatan ini, ia membahas tantangan modernisasi serta nilai-nilai festival pura sebagai warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Hector Busto, perwakilan dari Marriott Bonvoy, yang membagikan wawasan tentang keseimbangan antara kemewahan dan praktik berkelanjutan dalam industri perhotelan dan pariwisata.

Diskusi ini menyoroti bagaimana keaslian budaya dapat menjadi daya tarik utama dalam industri pariwisata, sekaligus strategi untuk mengatasi masalah seperti overtourism, tekanan lingkungan, dan dilusi budaya, terutama di destinasi wisata populer seperti Bali.


BBTF 2025 Soroti Keberlanjutan Pariwisata Lewat Talk Show dan BTB Special Awards untuk Pelestari Budaya


Membangun Sinergi Publik-Swasta dan Diplomasi Pariwisata

BBTF menjadi wadah bagi sinergi antara sektor publik dan swasta dalam mengembangkan strategi pariwisata yang berkelanjutan. Putu Winastra, Ketua Panitia BBTF 2025, menekankan pentingnya koneksi langsung dalam dunia bisnis pariwisata.  “Platform digital memang menawarkan jangkauan yang luas dan cepat, tetapi interaksi offline seperti BBTF menciptakan koneksi manusia yang tak tertandingi. Percakapan tatap muka bisa bertransformasi menjadi komitmen jangka panjang, menghidupkan bisnis pariwisata melalui tujuan bersama, narasi, dan kehadiran nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Siti Nugraha Maulana, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, menyampaikan bahwa BBTF telah berkembang menjadi pameran perjalanan one-stop terdepan di Indonesia. 

"Pariwisata memainkan peran penting dalam ekonomi nasional dengan kontribusi sebesar 4,1% terhadap PDB serta menciptakan 22 juta lapangan kerja. Lebih dari itu, sektor ini juga berfungsi sebagai alat soft power diplomasi yang membantu memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia," ungkapnya.

BTB Special Awards: Penghargaan bagi Pejuang Pariwisata Berkelanjutan

Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, Bali Tourism Board (BTB) memperkenalkan BTB Special Awards, sebuah penghargaan khusus untuk individu dan komunitas yang telah berkontribusi dalam melestarikan budaya dan ekosistem Bali. Para penerima penghargaan BTB Special Awards 2025 adalah:

- I Made Janur Yasa, diakui atas dedikasinya dalam pertanian berkelanjutan dan pelestarian alam hijau.

- Prof. I Made Bandem, dihormati karena jasanya dalam pelestarian seni dan budaya Bali.

- Puri Agung Ubud, diwakili oleh  Tjokorda Gde Putra Sukawati, diberikan penghargaan sebagai penjaga filosofi dan warisan budaya Bali.


BBTF 2025 Soroti Keberlanjutan Pariwisata Lewat Talk Show dan BTB Special Awards untuk Pelestari Budaya


Ketua BTB, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menegaskan bahwa pariwisata bukan hanya sekadar angka dan statistik, tetapi juga merupakan penyampai informasi, identitas, dan warisan budaya. Pria yang akrab disapa Gus Agung ini menggarisbawahi bahwa daya tarik Bali terletak tidak hanya pada keindahan alamnya, tetapi juga pada masyarakat dan budayanya, yang terus berupaya melestarikan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

“Kekuatan Bali tidak hanya ada pada pemandangan eksotisnya, tetapi juga dalam keberanian masyarakatnya untuk menjaga yang sakral, menginspirasi pembaharuan, dan tetap mempertahankan nilai-nilai luhur yang esensial. Inilah daya tarik sejati Bali,” tuturnya.

BBTF 2025 telah membuktikan bahwa pendekatan berbasis budaya dan keberlanjutan bukan hanya strategi pemasaran, tetapi juga sebuah investasi jangka panjang bagi keseimbangan ekologi dan ekonomi. Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas lokal, Indonesia terus menegaskan perannya sebagai pemimpin dalam pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.(blt)


Posting Komentar untuk "BBTF 2025 Soroti Keberlanjutan Pariwisata Lewat Talk Show dan BTB Special Awards Bagi Pelestari Budaya"