Festival Seni dan Budaya "Nusa Dua Festival 2025" Hadirkan Pesona "Beauty Harmony"
Buletindewata.id, Badung - Peninsula Island, The Nusa Dua, Bali kembali bersinar! Setelah sempat vakum akibat pandemi global, Nusa Dua Festival (NDF) 2025 resmi digelar pada tanggal 25–26 Oktober 2025. Mengusung tema “Celebrate the Beauty of Harmony”, festival ini menjadi momentum penting bagi kebangkitan pariwisata, seni, dan budaya Bali yang inklusif dan berkelanjutan.
Diselenggarakan oleh InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), NDF 2025 bukan sekadar festival tahunan, melainkan perayaan kolaboratif yang menyatukan elemen seni tradisional, musik modern, gaya hidup kreatif, dan kampanye lingkungan dalam satu ruang interaktif di jantung kawasan The Nusa Dua.
Kembalinya Harmoni: Festival yang Menyatukan Tradisi dan Modernitas
Edisi ke-24 dari Nusa Dua Festival ini menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung lokal maupun internasional. Dengan latar Peninsula Island yang eksotis, festival ini menampilkan parade budaya bertema Mahabharata yang megah dan penuh makna. Mahabharata, sebagai salah satu epos terbesar dalam sejarah Asia, diinterpretasikan melalui tarian, kostum, dan musik yang menggugah emosi.
Tak hanya parade, festival ini juga menghadirkan deretan musisi papan atas Indonesia seperti Kahitna, Bunga Citra Lestari, Tika Pagraky, dan Astera. Penampilan mereka akan menghiasi panggung utama dengan nuansa romantis, energik, dan penuh semangat, menciptakan atmosfer yang menyatu dengan keindahan alam Bali.
Seni Visual dan Mural Ikonik: “Beauty Harmony” oleh Dwyma Bima
Salah satu daya tarik utama NDF 2025 adalah mural publik bertajuk “Beauty Harmony” karya seniman muda Bali, Dwyma Bima. Mural ini menggambarkan sosok perempuan Bali sebagai simbol keseimbangan, kelembutan, dan kekuatan. Dengan lebih dari 450 liter cat dan pengerjaan selama 11 hari, karya ini menjadi mural terbesar yang pernah menghiasi helipad di Bali, sekaligus menjadi ikon visual festival tahun ini.
Menurut Dwyma, mural bukan sekadar dekorasi, melainkan media komunikasi budaya yang mampu menjangkau lintas generasi. “Saya ingin menyampaikan bahwa seni bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, antara tradisi dan inovasi,” ujarnya.
Aktivitas Publik dan Zona Interaktif: Ruang untuk Semua Kalangan
NDF 2025 dirancang sebagai festival inklusif yang dapat dinikmati oleh semua usia dan latar belakang. Beragam zona publik disiapkan untuk memenuhi minat pengunjung, mulai dari:
- Lomba gebogan dan penjor yang menampilkan kreativitas masyarakat lokal
- Panggung DJ untuk usia 21+ dengan atmosfer malam yang energik
- Face painting dan tarot reading untuk pengalaman unik dan personal
- Mini golf dan area bermain anak yang ramah keluarga
- Workshop budaya seperti membatik, menari Bali, dan membuat canang sari
- Pertunjukan komunitas seni lokal yang memperkuat identitas The Nusa Dua sebagai ruang interaksi kreatif
Dengan pendekatan ini, NDF 2025 bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah edukasi dan pelestarian budaya.
Komitmen pada Keberlanjutan: Festival Ramah Lingkungan
ITDC menegaskan bahwa NDF 2025 tidak hanya berfokus pada estetika dan hiburan, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Berbagai program pelestarian alam diintegrasikan ke dalam festival, seperti:
- Kampanye penggunaan tumbler pribadi untuk mengurangi sampah plastik
- Pelepasan tukik (anak penyu) sebagai simbol pelestarian ekosistem laut
- Penanaman mangrove untuk menjaga garis pantai dan habitat alami
- Daur ulang limbah organik dari area festival untuk mendukung ekonomi sirkular
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa pariwisata dan pelestarian alam bisa berjalan beriringan, menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kolaborasi Lintas Stakeholder: Fondasi Kesuksesan Festival
Camat Kuta Selatan, Dr. I Ketut Gede Arta, AP, SH, M.Si, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, desa adat, komunitas seni, dan pengelola kawasan dalam menyukseskan NDF 2025. “Festival ini bukan sekadar hiburan, melainkan ruang untuk merawat identitas lokal. Dukungan bersama memastikan bahwa budaya tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Pendekatan kolaboratif ini juga tercermin dalam proses kurasi festival yang melibatkan seniman, tokoh adat, pelaku UMKM, dan pengelola hotel. Hasilnya adalah festival yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga bermakna secara sosial dan kontekstual.
Tiket dan Promo Spesial: 9.9 BIG SALE untuk Pengalaman Tak Terlupakan
Untuk memudahkan akses masyarakat, ITDC menghadirkan program 9.9 BIG SALE yang berlangsung pada 9–15 September 2025. Pengunjung dapat menikmati potongan harga hingga 25% untuk semua kategori tiket presale. Harga tiket sangat terjangkau:
| Jenis Tiket | Harga Promo |
|-----------------|-----------------|
| 1 Day Pass | Rp56.250 |
| 2 Day Pass | Rp75.000 |
Tiket dapat dibeli melalui platform resmi di www.loket.com/event/nusaduafestival, dan terintegrasi dengan promo hotel serta fasilitas kawasan The Nusa Dua. Dengan demikian, kehadiran pengunjung tidak hanya menjadi pengalaman hiburan, tetapi juga berkontribusi langsung pada perputaran ekonomi lokal.
The Nusa Dua, Destinasi Berkembang Bersama Komunitas
Direktur Operasi ITDC, Troy Warokka, menyampaikan bahwa NDF 2025 adalah bentuk komitmen untuk menjaga keterhubungan kawasan dengan komunitas yang menghidupinya. “Kami ingin membangun pengalaman yang emosional dan bermakna. Melalui musik, parade budaya, interaksi dengan UMKM, hingga hiburan lainnya, kami memastikan The Nusa Dua tetap menjadi ruang yang relevan secara sosial dan berpihak pada dinamika lokal,” jelasnya.
Dengan semangat “Celebrate the Beauty of Harmony”, festival ini menegaskan bahwa The Nusa Dua bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga ruang hidup yang tumbuh bersama masyarakatnya.
(blt)
Posting Komentar untuk "Festival Seni dan Budaya "Nusa Dua Festival 2025" Hadirkan Pesona "Beauty Harmony" "