Indonesia dan Uni Eropa Resmi Teken IEU-CEPA, Era Baru Perdagangan Dimulai 1 Januari 2027

Buletindewata.id, Badung - Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menandatangani kesepakatan strategis yang dinanti-nantikan: Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Perjanjian ini menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi bilateral dan akan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2027.

Penandatanganan substansial IEU-CEPA dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maroš Šefčovič, di Nusa Dua, Bali, pada 23 September 2025. Momen ini menandai babak baru kerja sama ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan antara kedua pihak.

Dalam pernyataannya, Airlangga menegaskan bahwa IEU-CEPA akan menjadi game changer bagi pelaku usaha, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Perjanjian ini diharapkan dapat menjadi panduan ekspor yang memudahkan akses pasar Eropa bagi produk-produk Indonesia.

“Produk yang diutamakan adalah yang berbasis labour intensive, seperti tekstil, pakaian jadi, makanan dan minuman, serta furnitur. Namun, produk bernilai tambah tinggi seperti critical minerals dan baterai juga akan difasilitasi,” ujar Airlangga.

Indonesia juga tengah menjajaki kerja sama strategis dengan industri otomotif Eropa, khususnya dalam pengembangan kendaraan listrik (EV) dan energi terbarukan. Uni Eropa menunjukkan minat besar terhadap minyak sawit, sementara Indonesia membutuhkan investasi modal, teknologi, dan inovasi dari mitra Eropa.

Salah satu keuntungan utama dari IEU-CEPA adalah penghapusan tarif impor secara signifikan. Sebanyak 80% ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan dikenakan tarif 0%, membuka peluang besar bagi komoditas unggulan seperti tekstil dan pakaian jadi, makanan dan minuman, furnitur, minyak sawit, produk perikanan, kendaraan listrik dan energi terbarukan.

Dengan IEU-CEPA, perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa diproyeksikan meningkat dua kali lipat dalam lima tahun ke depan, menjadikan Indonesia sebagai mitra ekonomi yang semakin strategis di kawasan Asia Tenggara.(blt)