Schneider Electric Dorong Transformasi Digital Bangunan Berkelanjutan Melalui Innovation Day 2025 di Bali
Buletindewata.id, Badung - Schneider Electric, pemimpin global dalam transformasi digital untuk pengelolaan energi dan otomasi, menyelenggarakan Innovation Day 2025 di Bali sebagai kota penutup dari rangkaian forum inovasi tahun ini. Mengusung tema “Powering Bali’s Sustainable Future with Net-Zero Buildings”, acara yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Rabu (3/9), menjadi wadah kolaboratif lintas sektor dalam mempercepat adopsi solusi bangunan berkelanjutan yang efisien, rendah emisi, dan selaras dengan target Net Zero Emission Indonesia 2060 serta Bali Net Zero Emission 2045.
Sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, Bali mengalami pertumbuhan signifikan di sektor properti dan hospitality. Pada tahun 2024, sektor real estate menyumbang Rp11,45 triliun atau 3,84% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali. Dengan lebih dari 593 hotel berbintang dan 8.152 restoran, serta penambahan 3.253 kamar baru dari 23 proyek hotel hingga 2027, Bali menjadi motor pertumbuhan ekonomi sekaligus peluang strategis dalam pembangunan berkelanjutan.
Namun, pertumbuhan ini membawa tantangan serius dalam konsumsi energi. Hotel bintang lima di Bali mencatat rata-rata konsumsi energi sebesar 183 kWh per kamar per hari, lebih tinggi dibandingkan Jakarta (131 kWh) dan Yogyakarta (85 kWh). Fakta ini menegaskan urgensi pengelolaan energi yang efisien dan berkelanjutan untuk mendukung target emisi nol bersih di Bali.
Sebagai bagian dari strategi nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menetapkan standar Bangunan Gedung Hijau (BGH) dan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) melalui Permen PUPR No. 21/2021 dan No. 10/2023. Regulasi ini menjadi fondasi penting dalam pembangunan rendah karbon yang relevan dengan pertumbuhan sektor pariwisata dan hunian di Bali.
Fajar Santoso Hutahaean, S.T., M.S.E., Kepala Balai Teknik Sains Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, menyampaikan, sektor bangunan dan hunian memegang peran besar dalam konsumsi energi sekaligus potensi pengurangan emisi. Penerapan Bangunan Gedung Hijau dan Bangunan Gedung Cerdas menjadi fondasi untuk memastikan pembangunan yang efisien, aman, dan berkelanjutan, termasuk di daerah pariwisata seperti Bali. "Kami mengapresiasi inisiatif Schneider Electric menghadirkan forum kolaboratif ini, dan mengajak seluruh pihak memperkuat sinergi menuju ekosistem bangunan dan hunian berkelanjutan di Indonesia”, ungkapnya.
Martin Setiawan, President Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, menambahkan, transformasi menuju bangunan dan hunian berkelanjutan hanya dapat tercapai jika pemerintah, industri, dan masyarakat bergerak bersama. Innovation Day Bali menjadi bukti bagaimana solusi digital dan kerjasama lintas sektor dapat mempercepat terciptanya bangunan dan hunian yang efisien, aman, dan rendah karbon."Komitmen kami adalah menghadirkan teknologi yang memberi dampak positif, memberdayakan masyarakat untuk memaksimalkan energi dan sumber daya, sekaligus menjembatani kemajuan dan keberlanjutan”, tuturnya.
Dalam forum ini, Schneider Electric meluncurkan Vivace E, rangkaian saklar dan stopkontak bergaya modern tanpa bingkai, dengan pilihan warna elegan, fitur keamanan shutter, serta kemudahan instalasi untuk berbagai gaya interior. Selain itu, Schneider Electric memperkenalkan EcoStruxure™ Building Operation 7.0, platform manajemen gedung dengan arsitektur terbuka yang terintegrasi dan fleksibel, dilengkapi sistem keamanan siber yang lebih kuat. Kedua solusi ini dirancang untuk mempercepat operasional gedung yang efisien dan rendah emisi.
Ir. Achmad Sutowo Sutopo, MT, MARS, ACPE, IPU, P.H.Eng, Ketua Umum Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI), turut menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia dalam mendukung transformasi energi. “Teknologi hanya akan efektif bila ditopang oleh SDM yang kompeten, adaptif, dan visioner. HAEI terus mendorong peningkatan kapasitas tenaga ahli elektro melalui pelatihan, sertifikasi, dan forum keilmuan agar mereka mampu menjawab tantangan sekaligus memanfaatkan peluang dari transformasi energi”, terangnya.
Sebagai bagian dari agenda, Schneider Electric menghadirkan berbagai solusi unggulan dalam area showcase Innovation Hub, termasuk:
- EcoStruxure Building Operation – Manajemen gedung terintegrasi
- Guest Room Management Solutions – Efisiensi energi di kamar hotel
- EasyPact Solar MCCB – Proteksi sistem tenaga surya
- SM AirSet™ – Switchgear bebas SF6 untuk emisi rendah
- EVLink – Pengisian kendaraan listrik
- RCCB Domae – Proteksi arus bocor untuk keamanan
- Offgrid Portable Power Station – Solusi energi mandiri
- EcoConsult Energy Audit – Audit energi untuk efisiensi maksimal
- EcoStruxure Service Plan – Perawatan dan monitoring sistem
Solusi-solusi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat membantu sektor bangunan dan hunian mempercepat transformasi menuju ekosistem yang rendah karbon dan terdigitalisasi.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Schneider Electric terus memperkuat posisinya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan masa depan energi yang berkelanjutan di Indonesia. Innovation Day 2025 di Bali menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju bangunan net-zero yang efisien, aman, dan cerdas. (blt)

Posting Komentar untuk "Schneider Electric Dorong Transformasi Digital Bangunan Berkelanjutan Melalui Innovation Day 2025 di Bali"